
Yusril Ihza Mahendra, menemui Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di kantor DPP PAN, menegaskan bahwa pertemuan petinggi-petinggi partai politik harus menjadi kebiasaan. Dalam suasana awal tahun politik 2024 dan upaya Indonesia yang ingin maju pada 2045, Yusril dan Zulkifli Hasan sepakat bahwa penting menjalin persahabatan antar partai politik meskipun terkadang memiliki perbedaan pandangan dan tidak sepakat dalam memandang satu isu dan persoalan.
Menurut Zulkifli Hasan, hubungan baik antara para pemimpin partai politik tentunya akan berdampak positif terhadap masyarakat. Rakyat akan senang melihat para elite saling bersilaturahmi. Selanjutnya, mereka menekankan bahwa baik PAN dan PBB sepakat untuk menjadikan komitmen kebangsaan yang paling penting. Untuk mencapainya, menjadi bangsa produktif menjadi tujuan dari semua pihak agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada tahun 2045.
Zulkifli Hasan merasa bahwa pertengkaran politik merupakan hal yang biasa dan wajar terjadi, karena orang-orang politik memang suka bertengkar. Akan tetapi, ia berharap, pertengkaran ini seharusnya dapat digeser fokusnya ke pencegahan kemiskinan yang ada di Indonesia. Misalnya, bagaimana menempatkan keadaan menjadi kepentingannya, memperkuat persatuan, menghadapi tingkat global yang cepat berubah, serta menjadikan sumber daya manusia Indonesia menjadi salah satu yang unggul.
Ia juga menyatakan bahwa pimpinan-pimpinan partai politik perlu diberikan landasan yang kuat dan kokoh agar bisa mencapai tujuan dan cita-cita yang diharapkan bangsa. Jadi, pertemuan antarpimpinan parpol ini diharapkan menjadi inspirasi dan kekuatan bagi masyarakat Indonesia sebagai pendorong bangsa yang ingin maju dan memiliki nilai-nilai yang luhur.
Senada dengan Zulkifli, Yusril Ihza Mahendra menjelaskan pentingnya silaturahmi antar partai politik. Masyarakat tentu harus diberi pemahaman kalau pimpinan-pimpinan partai politik sebenarnya lebih banyak persamaannya dibanding perbedaannya. Oleh karena itu, para pemimpin partai perlu mendiskusikan hal-hal yang menjadi dasar persamaan tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, Yusril mengakui bahwa keduanya juga sempat membahas Pilpres 2024 mendatang. Ia melanjutkan bahwa PBB pada saat ini sedang berjuang untuk kembali menghadapi ketentuan ambang batas empat persen dan ingin melakukan kerja sama dengan PAN.
Dalam hal ini, Zulkifli juga mengatakan bahwa Partai Amanat Nasional akan terbuka dan menerima kerja sama baru, selama itu sejalan dengan ideologi dan visi-misi partai. Sehingga pertemuan antara PAN dan PBB di masa mendatang dapat menjadi keniscayaan.
Langkah-langkah yang telah diambil oleh kedua partai dan para pemimpinnya ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat di antara partai-partai politik di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Yusril, persaingan sehat seharusnya menjadi fondasi dalam mencapai keberhasilan untuk bangsa, bukan malah memecah belah atau menciptakan ketegangan antara para pemimpin.
Baca berita terbaru lainnya di sini.