OlahragaSepak Bola

Xavi menolak perbandingan dengan Guardiola, fokus pada karir kepelatihan

Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, mulai mencatatkan prestasi gemilang di awal kariernya sebagai pelatih. Dia mengawali kariernya di dunia kepelatihan dengan mengantarkan Barcelona menjadi juara La Liga dan Piala Super Spanyol. Prestasi tersebut membuat Xavi mulai sering dibandingkan dengan sosok pelatih sukses yang juga merupakan mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola.

Pada awal kariernya, Pep Guardiola mengantarkan Barcelona mencapai prestasi luar biasa dan hingga sekarang masih diingat orang. Selama menangani Barcelona, Guardiola meraih segalanya mulai dari gelar domestik hingga gelar Eropa, dan membuat tim yang ditanganinya menjadi salah satu tim terbaik sepanjang masa di dunia sepakbola. Hal ini membuat Xavi enggan melakukan perbandingan antara dirinya dengan mantan pelatih Barca tersebut, karena sangat tidak adil untuk selalu membandingkan keduanya.

Xavi berpendapat bahwa setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda dan kesuksesan yang dimiliki oleh tiap orang tidak dapat diukur dengan hanya sekedar membandingkan dengan orang lain. Xavi akan mencoba menciptakan sejarah dan prestasi bersama Barca bukan dengan terus membandingkan dirinya dengan Pep Guardiola. Barca saat ini juga sedang memasuki era baru dengan Xavi sebagai pelatih dan masih banyak tantangan yang akan dihadapinya.

Xavi memiliki keyakinan diri yang besar dan akan terus mencatatkan prestasi dan menciptakan momen istimewa bersama Barcelona yang dirintis oleh Pep Guardiola. Dalam beberapa pertandingan, Xavi terbukti mampu membawa Barca menunjukkan permainan terbaik mereka dan meraih kemenangan. Belum lama ini, dia mengawali awal yang baik sebagai pelatih dengan meraih gelar di La Liga dan Piala Super Spanyol.

Barcelona masih memiliki satu pertandingan tersisa di La Liga musim 2022/2023. Mereka akan menghadapi Celta Vigo di Estadio Balaidos, Vigo, pada Senin (5/6/2023) dini hari WIB. Meskipun sudah menjadi juara La Liga, Blaugrana masih mengincar kemenangan di laga terakhir mereka di musim ini. Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi Xavi dan timnya untuk mengakhiri kampanye dengan hasil positif.

Sementara itu, Pep Guardiola masih memiliki dua pertandingan besar yang akan dijalani oleh timnya, Manchester City. Man City akan melakoni final Piala FA melawan Manchester United di Stadion Wembley, London, pada Sabtu (3/6/2023) malam WIB. Setelah itu, manajer berkebangsaan Spanyol ini akan menghadapi laga krusial melawan Inter Milan pada partai puncak Liga Champions, yang akan digelar di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki, pada Ahad (11/6/2023) dini hari WIB.

Belum adanya perbandingan yang pantas antara Xavi dan Pep Guardiola menjadi semacam penyemangat bagi pelatih berumur 43 tahun tersebut. Xavi ingin menciptakan prestasi sendiri dan mengukir namanya sebagai pelatih sukses seperti Pep Guardiola. Namun Xavi berkeyakinan dirinya sudah memiliki kemampuan untuk meraih prestasi gemilang di dunia sepak bola.

Di banyak kesempatan, Xavi selalu mengungkapkan rasa hormat dan terima kasihnya kepada Guardiola yang telah menjadi salah satu pelatih terbaik dalam sejarah Barcelona. Xavi memohon doa dan dukungan dari para pecinta Barca agar dirinya bisa sukses dalam mengarungi tantangan sebagai pelatih Barcelona. Semoga Xavi bisa menciptakan prestasi yang gemilang dan meneruskan tongkat estafet dari Pep Guardiola sebagai pelatih sukses Barcelona.

Baca berita sepak bola terbaru lainnya di sini.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.