Warga Desa Lebih Terdampak Dampak Perubahan Iklim daripada Masyarakat Kota

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa masyarakat desa dihadapkan pada tantangan yang lebih berat dalam menghadapi dampak perubahan iklim ketimbang masyarakat kota. Hal ini ditegaskannya saat hadir dalam peringatan Hari Desa Asri Nusantara di Lapanga Bola Desa Makmur, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Ketidakseimbangan ini disebabkan oleh bergantungnya masyarakat desa terhadap alam untuk kehidupan mereka. Perubahan iklim dapat memicu pergeseran aktivitas ekonomi dan sosial secara drastis dan berbiaya tinggi. Akibatnya, masyarakat desa akan menghadapi serangan hama pertanian, perubahan lokasi tanam, banjir, longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. Selain itu, masalah sosial-ekonomi, geografis, dan demografis yang sudah ada di desa juga akan memperburuk situasi.
Oleh karena itu, Ma’ruf mengharapkan pemerintah desa diberikan penguatan kapasitas institusional dalam rangka mengantisipasi, merencanakan aksi, serta merespons tantangan perubahan iklim. Pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, seperti masyarakat desa, tokoh agama, tokoh adat, dan BUMDes juga diharapkan dapat membantu.
Ma’ruf juga menekankan bahwa solusi masalah perubahan iklim dapat dimulai dengan langkah kecil yang dilakukan setiap individu. Gerakan bersama ini diharapkan dapat menyelamatkan ekonomi negara yang berpotensi menimbulkan kerugian hingga ratusan triliun rupiah per tahun.
Meski demikian, Ma’ruf mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengatasi masalah ini. Kedepan, ia berharap desa dapat menerapkan pembangunan hijau yang inklusif sesuai dengan keunikan tantangan dan kebutuhan di tiap-tiap desa. Dengan begitu, dampak perubahan iklim dapat diminimalisir dan masyarakat desa bisa hidup lebih sejahtera.