Politik

Wapres: Polarisasi Bisa Menangkan Suara, tapi Rusak Negara

Ketika kampanye Pemilu 2024 di depan mata, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan agar strategi yang digunakan dalam kampanye tersebut tidak menjadi penyebab perpecahan.

Ia menyatakan bahwa strategi polarisasi mungkin dapat memenangkan suara, namun juga merusak negara. Pengalaman Pemilu 2019 lalu menunjukkan bahwa adanya polarisasi yang tajam di masyarakat, dimana pendukung saling menjatuhkan dengan isu politik identitas.

Ma’ruf pun menekankan bahwa kampanye pemilu tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, misalnya menggunakan isu SARA. Ia juga mengingatkan bahwa pemilu sejatinya adalah ajang untuk menemukan pemimpin terbaik bangsa, sehingga peserta pemilu mestinya berjuang merebut suara rakyat dengan gagasan-gagasan baru dan cemerlang serta mengedepankan persatuan.

Berdasarkan hal tersebut, dipandang penting untuk memastikan bahwa Pemilu 2024 berjalan dengan aman, damai, dan berkualitas. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan komitmen dari semua pihak untuk membangun suasana yang kondusif.

Pada tahap awal, dapat dilakukan dengan mengedepankan komunikasi yang produktif antara pihak-pihak berkepentingan. Komunikasi yang terbuka akan memberikan peluang bagi semua pihak untuk mendiskusikan berbagai isu dan gagasan dengan obyektif dan akademis.

Selain itu, juga perlu adanya upaya kolaborasi yang erat antar lembaga pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan berbagai pihak lainnya untuk membangun konsensus dan kerja sama yang luas. Hal ini penting untuk mencegah adanya konflik yang tidak diinginkan.

Kesimpulannya, agar Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan aman, damai, dan berkualitas, komitmen dari semua pihak untuk membangun iklim yang kondusif diperlukan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengedepankan komunikasi yang produktif, serta kolaborasi yang erat antar lembaga pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan berbagai pihak lainnya.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.