Kabar wabah virus corona kembali menyebar di Indonesia. Salah satu pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat diduga terinfeksi virus nCov tersebut. Pihak RS segera menggelar konferensi pers untuk menjelaskan dugaan ini.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa ada pasien laki-laki yang dirujuk dari RSCK ke RSHS karena memiliki gejala yang sama ketika terinfeksi virus corona. Diketahui bahwa pasien tersebut berasal dari China.
“Suspect itu kalau yang oleh organisasi kesehatan dunia WHO adalah adanya suatu tanda gejala seperti influenza,” ucap Anggareni Alam, Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus, dalam konferensi pers yang di gelar oleh pihak RSHS.
“Jadi ada demam lebih dari 38 derajat celcius dan ada batuk dan sesak nafas. Apabila ada gejala demam demikian, ditambah ada riwayat bepergian ke negara Tiongkok terutama Wuhan, maka dikatakan itu adalah suspect nCov (Novel Coronavirus),” lanjutnya, Senin 27 Januari.
Pasien tersebut akan masih diisolasi untuk diteliti sampelnya lebih lanjut meskipun belum diketahui penyakit apa sebenarnya yang ia miliki. Sampel virus kemudian dikirim ke Balitbangkes, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
“Memang bagi yang diduga seperti standar WHO,”
Kemudian Anggraeni menjelaskan bahwa jika telah ditemukan pasien dengan gejala infeksi yang cepat memburuk, pihak rumah sakit akan mencari penyebab lainnya. Apabila tidak menemukan penyebab lain, maka pihak RS akan memeriksa virus corona tersebut.
Sambil memeriksa lebih lanjut, pihak RS akan telusuri anggota keluarga pasien dan orang-orang yang sudah melakukan kontak langsung.
RSHS telah menerima sebanyak dua pasien yang diduga terinfeksi virus corona dengan beragam gejala, hari Minggu 26 Januari.
Pasien tersebut adalah laki-laki berkewarga negaraan China. Ia membawa surat rujukan RS Cahya Kawaluyaan. Dalam surat rujukan tersebut tertulis bahwa ia mengalami varingitis akut atau ISPA akut.
Dokter yang menerima dan memeriksa pasien tersebut segera memindahkannya ke ruang isolasi RSHS yang letaknya ada di IGD dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Hari ini sampel virus dan spesimen dikirim ke Balitbangkes untuk melihat apakah pasien tersebut positif atau tidak,” tutur Dirut RSHS, Nina Susana Dewi. Pasien tersebut masih dalam tahap observasi ISPA yang ditulis dari rujukan RS Cahya Kawaluyaan.
Pasien yang satu lagi adalah warga negara Indonesia berjenis kelamin laki-laki. Ia datang dari Rumah Sakit Borromeus, Bandung. Ia sebelumnya pergi mengunjungi Singapura dan saat kembali pulang ia mengalami kejang hingga tidak sadarkan diri.
Nina dengan tegas mengonfirmasi bahwa kedua pasien diperiksa sebagai pasien ISPA.
“Namanya observasi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah akut. Jadi bukan terduga virus corona, sebab kalau corona itu diagnosa terkonfirmasi itu setelah dari libangkes keluar hasilnya,” ucapnya.
Hingga saat ini, China telah menyatakan jumlah penduduknya yang meninggal akibat terserang virus corona sebanyak 80 jiwa.
SUMBER: CNN