Harga jual emas Antam atau PT Aneka Tambang (persero) Tbk naik menjadi Rp 774.000/gram, Senin 27 Januari. Angka tersebut naik sebanyak Rp6.000 dari hari Sabtu (25/1) yang harganya Rp768.000/gram. Harga beli pun melonjak menjadi Rp630.000 yang di mana sebelumnya seharga Rp683.000.
Dari data Antam, harga jual emas dengan ukuran 0,5 gram diberi harga Rp411.500, emas dengan ukuran 2 gram seharga Rp1.490.000, ukuran 3 gram sebesar Rp2.220.000, 5 gram sama dengan Rp3.690.000, sementara 10 gram dan 25 gram masing-masing Rp7310.000 dan Rp18.800.000. Jika 50 gram, Rp36.280.000.
Harga jual dari emas sudah termasuk PPh 22 pada emas batangan 0,45% untuk yang memiliki NPWP. Bagi yang tidak memiliki NPWP, pajak dikenakan 0,9%.
Dalam perdagangan internasional, harga tersebut berdasarkan pada acuan dari pasar Commodity Exchange COMEX di mana posisinya ada di USD 1.587,1/troy ons atau sama dengan 0,56% kuatnya.
Ariston Tjendra, analis dan Kepala RIset Monex Investindo berkata bahwa harga emas di pasaran internasional akan menguat per hari ini karena kekhawatiran terhadap wabah virus corona. Beberapa negara sudah memberika konfirmasi bahwa penduduknya ada yang terinfeksi virus corona.
Negara-negara tersebut ialah China, Nepal, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Perancis, Australia, Vietnam hingga ke Amerika Serikat.
“Sepanjang akhir pekan berita kenaikan jumlah kematian dan negara yang dimasuki virus Corona bertambah. Ini menjadi pemicu kenaikan harga emas karena pasar mencari aset aman,” ujarnya pada CNNIndonesia.com, hari Senin 27 Januari.
Ia memproyeksi harga jual emas di pasaran internasional akan menjadi kuat hingga USD 1.570 hingga USD 1.600/troy ons. Padahal pada pekan yang lalu harga jual emas pergerakannya jauh di bawah angka tersebut, USD 1.550 hingga USD 1.570/troy ons.
“Selain itu ketegangan di Timur Tengah dengan berita kedutaan besar AS tertembak rudal juga menambah kekhawatiran,” tutupnya.
SUMBER: CNN