Universitas Ibn Khaldun Berharap Masjid Al-Hijri Menjadi Pusat Peradaban

Masjid Al-Hijri di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) yang terletak di Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor diresmikan pada Selasa (11/4/2023). Masjid ini diharapkan menjadi pusat peradaban dan perubahan masyarakat yang dilaksanakan secara Islami.
Pembangunan masjid lima lantai ini saat ini baru sampai pada penyelesaian dua lantai dan kubah, namun sudah bisa digunakan untuk beribadah. Rektor UIKA, Endin Mujahidin, menargetkan bahwa pada Agustus 2023, para pimpinan kampus sudah bisa berkantor di lantai empat Masjid Al-Hijri. Endin mengatakan, “Mudah-mudahan masjid ini menjadi pusat peradaban dan perubahan masyarakat yang dilakukan secara Islami. Jadi perubahan, pengembangan, ilmu, dan seterusnya terpusat di masjid. Insya Allah bisa terlaksana secara Islami.”
Anggaran untuk pembangunan masjid ini mencapai Rp 2,2 miliar. Sebanyak Rp 1,1 miliar diperoleh melalui wakaf yang dikelola oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), dan Rp 1,1 miliar sisanya dikumpulkan melalui pihak kampus. Menurut Endin, besarnya dana yang terkumpul cukup besar dan menunjukkan bahwa kejamaahan di UIKA sangat tinggi. “Ini Insya Allah merupakan modal yang sangat besar untuk menyelesaikan pembangunan masjid selanjutnya. Kita targetkan 2023 ini pembangunan masjid di interiornya harus selesai. Mudah-mudahan 2024, masjid ini akan selesai semuanya,” ujar Endin.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mendoakan agar Masjid Al-Hijri mendapat keberkahan, terlebih dengan para pimpinan rektorat yang nantinya akan berkantor di masjid tersebut. Menurut Bima, menjadikan masjid sebagai pusat peradaban merupakan ikhtiar yang mulia, namun tidak mudah. Hal ini dikarenakan banyak keterbatasan yang dihadapi, seperti kendala penganggaran, perencanaan, hingga sumber daya masyarakat (SDM). “Tapi tentu ikhtiar itu tidak boleh putus. Masjid ini insya Allah akan menjadi kebanggan Kota Bogor, karena menyatu dengan lembaga pendidikan UIKA. Jadi kalau bercita-cita ingin menjadi pusat peradaban, sungguh sangat memungkinkan dan sangat mulia,” ungkap Bima.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin menjadi bagian dari ikhtiar besar tersebut dengan memberikan dukungan. Secara simbolis, Bima menyerahkan bantuan untuk Masjid Al-Hijri dan UIKA sebesar Rp 250 juta. Bima berharap, bantuan dari Pemkot Bogor bisa mempercepat ikhtiar bersama untuk menjadikan Masjid Al-Hijri sebagai pusat peradaban. “Mudah-mudahan bawa keberkahan dan ini merekatkan terus silaturahim UIKA dan Pemkot Bogor. Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas peran UIKA dan seluruh civitas akademika yang selama ini sangat besar kontribusinya bagi Pemkot Bogor secara khusus dan umum membangun manusia, generasi islami dan qurani di Kota Bogor tercinta,” kata Bima.
Sebagai upaya menjadikan Masjid Al-Hijri sebagai pusat peradaban dan perubahan masyarakat secara Islami, pembangunan dan pengembangan masjid ini melibatkan banyak pihak, baik dari wakaf melalui DKM, pihak kampus, hingga Pemkot Bogor. Masjid ini nantinya akan menjadi tempat berkumpulnya para pimpinan kampus serta warga di sekitarnya untuk menjalankan ibadah dan melakukan aktivitas keagamaan lainnya. Pembangunan masjid ini diharapkan selesai pada tahun 2024 dan menjadi salah satu ikon kebanggan Kota Bogor, dengan nilai-nilai peradaban serta perubahan yang Islami dan positif.
Baca berita terbaru lainnya di sini.