Kriminal

TNI sebut 5 anggota KKB yang ditembak mati terlibat pembunuhan hingga merampok di Pegunungan Bintang Papua

Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaporkan bahwa lima anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah ditembak mati di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Menurut Pusat Penerangan (Puspen) TNI, kelompok ini terlibat dalam berbagai tindakan kriminal, termasuk pembunuhan anggota Brimob dan penjarahan masyarakat asli Papua (OAP).

Kepala Puspen TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, mengatakan bahwa kelima anggota KKB ini telah melakukan berbagai tindakan yang mengancam keamanan selama tahun 2023. Mereka sering menyerang dan merampok masyarakat, menyerang pemerintah daerah dan aparat desa jika tidak membayar sejumlah uang kepada mereka. Mereka juga terlibat dalam gangguan di sekitar bandara, menembak aparat Brimob yang berpatroli, membakar rumah dinas DPRD, dan kios warga hingga hancur.

Sebagai tanggapan atas tindakan kelompok ini, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letnan Jenderal Richard Tampubolon, telah memerintahkan aparat untuk bertindak tegas dan terukur terhadap kelompok tersebut. Tindakan ini diambil karena kelompok ini telah melakukan kejahatan, termasuk pembunuhan warga sipil, OAP, dan Brimob, serta melakukan pembakaran dan kejahatan lainnya.

Pada hari Sabtu (30/9/2023) pagi WIT, tim Gabungan Satgas Damai Cartenz 2023 menembak kelima anggota KKB tersebut di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang. Selain itu, tim ini juga menyita tiga senjata api. Kepala Satuan Tugas Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa kelompok ini sering menyebabkan kerusuhan di daerah Oksibil, Pegunungan Bintang.

Faizal juga menegaskan bahwa situasi di Pegunungan Bintang dapat dikendalikan dengan baik oleh aparat keamanan dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, AKBP Bayu Suseno, menyebutkan bahwa beberapa barang bukti telah disita, termasuk tiga senjata api, satu bendera bintang kejora, ratusan butir amunisi, lima unit Magazen, beberapa alat komunikasi jenis HT (handy talky), dan handphone.

Kerusuhan dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh KKB di Papua adalah masalah serius yang perlu segera ditangani. Pemerintah dan aparat keamanan harus bekerja sama untuk menumpas kelompok ini dan memastikan keamanan serta perlindungan bagi seluruh masyarakat, termasuk OAP. Dalam menangani masalah ini, penting untuk mengedepankan tindakan tegas dan terukur, serta melibatkan masyarakat setempat dalam upaya menciptakan perdamaian dan stabilitas di Papua.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.