Terungkap! Anak Anggota DPR Pukul Pacar Pakai Botol Miras, Korban Juga Terlindas Mobil

Polrestabes Surabaya telah menetapkan GR, anak anggota DPR sebagai tersangka dalam penganiayaan yang mengakibatkan kematian pacarnya. Insiden ini terjadi di Blackhole KTV Surabaya pada 4 Oktober 2023 sekira pukul 00.30 WIB. Menurut polisi, dalam kronologi peristiwa ini terungkap bahwa GR menendang dan memukul korban menggunakan botol miras.
Kejadian ini dimulai pada Selasa, 3 Oktober 2023 sekitar pukul 18.30 WIB, ketika DSA dan GR makan malam bersama di G Walk, Surabaya. Mereka telah menjalin hubungan selama sekitar 5 bulan. Saat mereka sedang makan, salah satu rekan GR menghubungi mereka dan mengundang mereka ke Blackhole KTV di Lenmarc.
Pada pukul 21.32 WIB, DSA dan GR tiba di tempat karaoke ini dan bergabung dengan lima rekannya. Mereka bernyanyi karaoke dan minum minuman keras. Pada Rabu, 4 Oktober 2023 sekitar pukul 00.10 WIB, DSA dan GR terlibat dalam cekcok. Petugas keamanan yang berada di tempat hiburan malam tersebut juga menyaksikan pertikaian tersebut.
Menurut keterangan dari GR, dalam pertengkaran tersebut dia menendang kaki kanan korban. Akibat tendangan tersebut, DSA jatuh dan duduk. Setelah korban duduk, GR memukul kepala korban dua kali dengan menggunakan botol minuman keras. Semua kejadian ini terekam oleh CCTV dan direkonstruksi oleh polisi.
Pertengkaran antara keduanya masih berlanjut saat mereka sampai di tempat parkir. Setelah keluar dari lift, DSA duduk di sebelah kiri pintu mobil milik GR. Sesaat kemudian, DSA duduk di sisi kiri pintu mobil. GR masuk ke dalam mobil dan mulai mengemudikannya.
Mobil tersebut kemudian bergerak dari tempat parkir dengan DSA masih berada di sebelah kiri mobil. Akibatnya, tubuh DSA terlindas dan terseret sejauh sekitar 5 meter.
Kini, GR telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Polrestabes Surabaya terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motifnya. Mereka juga mengumpulkan bukti-bukti lain yang mungkin dapat menguatkan kasus ini.
Kematian DSA telah menyebabkan kecaman dari masyarakat. Mereka mengharapkan agar keadilan dapat ditegakkan dan pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. Keluarga DSA juga berharap agar kasus ini ditangani dengan serius dan tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kebenaran.
Ini adalah contoh lain dari kekerasan dalam hubungan di Indonesia yang perlu segera ditangani oleh pihak berwenang. Lebih banyak langkah nyata harus diambil untuk mencegah kasus-kasus semacam ini terjadi di masa depan. Pembinaan dan edukasi mengenai kekerasan dalam hubungan perlu digencarkan agar masyarakat memahami pentingnya menghormati dan menjaga satu sama lain.