Berita

Terungkap! 5 Kejadian Kecelakaan di Sekitar Tol Semarang-Solo KM 487+600 Menjelang Lebaran 2022

Kecelakaan beruntun yang terjadi pada Jumat (14/4/2023) dini hari di tol Semarang-Solo KM 487+600, Boyolali, Jawa Tengah mengakibatkan delapan orang meninggal dunia. Enam korban di antaranya berasal dari Nganjuk, Jawa Timur, dan lima dari mereka masih satu keluarga besar.

Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengungkapkan bahwa kecelakaan sering terjadi di lokasi tersebut. Tahun lalu (2022), lima kecelakaan juga terjadi di lokasi yang berdekatan dengan ruas tol Semarang-Solo KM 487+699, Boyolali. Lima kecelakaan itu terjadi menjelang periode mudik tahun 2022. Menurutnya, titik tol tersebut menjadi titik lelah bagi para pengemudi, yang diduga menjadi penyebab banyak kecelakaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi kendaraan yang sudah tua, kelelahan pengemudi, dan faktor lainnya.

Ada tiga dugaan sementara yang menyebabkan kecelakaan beruntun pada Jumat dini hari tersebut. Pertama, faktor muatan yang berlebihan pada truk pengangkut besi. Kedua, dugaan rem blong sebagai akibat kelebihan muatan sehingga pengereman tidak maksimal. Ketiga, pengemudi truk yang diduga mengantuk.

Selain itu, kondisi rest area di sekitar lokasi kecelakaan juga penuh, sehingga membuat para pengemudi terpaksa tidur di badan jalan. Eka Supriyanto, salah seorang sopir ekspedisi yang selamat dari kecelakaan tersebut mengatakan bahwa dia terpaksa tidur di bahu jalan tol karena rest area 487 penuh. Sopir lain yang juga terluka, juga mengakui hal yang sama.

Penuhnya rest area tersebut juga diakui oleh pihak pengelola Rest Area 487, Victor Immanuel. Menurutnya, rest area tersebut memang selalu padat pada sekitar pukul 04.00 WIB, terlebih saat mendekati lebaran. Hal ini disebabkan adanya aturan yang melarang kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih melintas pada tanggal 17 hingga 21 April 2023. Aturan ini merupakan bagian dari kebijakan untuk mengatur lalu lintas jalan selama masa arus mudik dan arus balik angkutan lebaran tahun 2023/1444 Hijriah.

Victor mengatakan bahwa lonjakan jumlah kendaraan besar yang melintas di sana disebabkan oleh pengemudi yang ingin mengejar target sebelum dilarang melintas pada tanggal yang sudah ditentukan. Sehingga, kemacetan dan kepadatan kendaraan di rest area tersebut semakin meningkat.

Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian bagi pihak terkait untuk mengevaluasi kebijakan yang ada. Mengingat pentingnya keselamatan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan tol, harus ada solusi yang lebih baik untuk mengatasi persoalan tersebut.

Salah satu solusi yang bisa diupayakan adalah mengoptimalkan pengelolaan rest area agar tidak terjadi kepadatan kendaraan yang berlebihan, terutama saat pergantian hari. Selain itu, pihak kepolisian dan pengelola jalan tol juga bisa lebih gencar melakukan patroli dan pengawasan terhadap kendaraan yang melintas, khususnya yang diduga tidak memenuhi standar keselamatan.

Kemudian, edukasi kepada para pengemudi mengenai pentingnya beristirahat dan menjaga kondisi fisik serta kendaraan mereka menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Pihak perusahaan yang mengoperasikan kendaraan angkutan barang juga harus lebih memperhatikan kondisi para pengemudi dan kendaraannya agar tidak mengakibatkan kecelakaan yang memakan korban jiwa.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.