Survei Litbang Kompas: Siapa Sosok Militer yang Diinginkan Sebagai Calon Presiden Berikutnya, Setelah Pemimpin Daerah?

Survei Litbang Kompas melakukan penelitian untuk mengetahui latar belakang tokoh yang diinginkan publik menjadi calon presiden (capres). Hasilnya, sosok dari kalangan militer paling banyak dipilih sebanyak 23,6 responden. Selain itu, sosok kepala daerah juga tak kalah favorit dengan 22,4 persen suara. Di bawahnya adalah tokoh agama dengan 10,5 persen, disusul masyarakat (8,7 persen), pengusaha (3,7 persen), birokrat (3,6 persen), pimpinan/pengurus partai (3,6 persen), dan akademisi (2,8 persen). Namun, 15,1 persen responden tidak tahu latar belakang tokoh yang akan dipilih sebagai capres.
Berdasarkan hasil survei ini, Litbang Kompas menjelaskan bahwa publik menginginkan model kepemimpinan yang berkekuatan sosok tegas dan berwibawa. Selain itu, tingginya harapan terhadap pemimpin berlatar kepala daerah mengindikasikan bahwa publik menginginkan model kepemimpinan yang benar-benar berprestasi dalam pengelolaan wilayah dan dekat dengan masyarakat.
Hal ini seolah tercermin dari wacana duet Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk bertarung dalam Pilpres 2024. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, partainya berpeluang mendukung Ganjar pada Pilpres 2024 dengan catatan Prabowo dipasangkan sebagai capres.
Sementara itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya mendorong kader internal untuk maju sebagai capres. Sebagai partai pemenang pemilu, PDI-P enggan “hanya” memajukan kadernya di posisi calon RI-2.
Survei Litbang Kompas ini menunjukkan bahwa publik Indonesia memiliki harapan tinggi dari capres yang terpilih pada 2024 nanti. Kepemimpinan yang diinginkan adalah yang kuat, berwibawa, berprestasi, dan dekat dengan masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa publik menginginkan pemimpin yang akan mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan negara.
Kini, sejumlah nama telah muncul sebagai calon capres 2024. Namun, publik masih harus menunggu dan melihat bagaimana kontestasi antar partai politik akan berjalan. Sebagai rakyat Indonesia, kita harus bisa menilai dan memilih capres yang terbaik untuk bangsa dan negara kita.
Baca berita terbaru lainnya di sini