Olahraga

Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar Menurun 7-8 Persen, Pengaruh Pembatalan Piala Dunia U20

Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) mengalami penurunan mencapai 7-8 persen, berdasarkan survei terkini dari Indikator Politik Indonesia. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa penurunan elektabilitas Ganjar ini ada kaitannya dengan pembatalan Piala Dunia U20 yang semula akan diselenggarakan di Indonesia.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada bulan Maret 2023 menunjukkan elektabilitas Ganjar mencapai 27,7 persen. Namun, pada survei bulan April 2023, elektabilitas Ganjar turun menjadi 19,8 persen, sehingga menempati posisi kedua. Posisi pertama ditempati oleh Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 22,2 persen.

Burhanuddin menyatakan bahwa Ganjar mendominasi suara di kalangan responden yang tidak mengetahui bahwa FIFA sudah membatalkan status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U20 2023. “35 persen Ganjar dipilih di kalangan mereka yang tidak tahu FIFA sudah membatalkan Piala U-20,” ujar Burhanuddin. Ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pembatalan Piala Dunia U20 terhadap elektabilitas Ganjar.

Selain itu, Burhanuddin juga mengatakan bahwa sebagian pemilih dari basis pemilih Jokowi-Ma’ruf telah beralih ke Prabowo. Meskipun demikian, Ganjar masih mendominasi suara dari pemilih Jokowi-Ma’ruf dengan total suara responden mencapai 40 persen. Sementara itu, Prabowo menerima dukungan sekitar 28,9 persen dari pemilih Jokowi-Ma’ruf.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo sempat menyatakan sikap menolak kehadiran tim nasional (Timnas) sepakbola Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sikap ini bertentangan dengan pandangan dari parpolnya, yaitu PDI-P. Namun, pada akhirnya turnamen internasional tersebut batal diadakan di Indonesia. Banyak pihak menduga bahwa salah satu faktor pembatalan Piala Dunia di Indonesia disebabkan oleh penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 8-13 April 2023, melibatkan 1.212 responden yang dipilih secara acak melalui metode random digit dialing (RDD), yang merupakan proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error dari survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Kendati mengalami penurunan, Ganjar Pranowo masih tetap menjadi salah satu kandidat capres yang cukup populer di kalangan masyarakat. Partai PDI-P sendiri telah menyatakan akan mendukung kepala daerah untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2024, termasuk Ganjar. Partai PDI-P juga dinilai memiliki potensi menjadi magnet koalisi besar asalkan mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Namun, menurut Sekjen DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto, partai memiliki banyak opsi dalam menentukan kandidat capres. Selain Ganjar, terdapat sejumlah nama-nama lain yang dianggap memiliki peluang untuk maju sebagai capres, seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa. Opsi ini diperkuat dengan hasil sejumlah survei yang juga menampilkan nama-nama tersebut dengan elektabilitas yang cukup baik di mata publik.

Meskipun demikian, partai politik perlu mempertimbangkan berbagai perubahan yang terjadi, termasuk elektabilitas calon presiden, sebelum menentukan kandidat yang akan diusung pada Pemilu 2024. Selain elektabilitas, faktor koalisi dan dukungan dari pemilih akan sangat berpengaruh dalam menentukan kesuksesan kandidat capres pada pemilihan nanti.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.