Bill Gates, orang terkaya se-dunia yang ke-2 tengah menyumbang dana sebesar Rp1,4 triliun (USD 100 juta) untuk dana penelitian vaksin dan pengobatan virus corona.
Donasinya ini memenuhi sebanyak 15% dari kebutuhan WHO yang sebesar USD 675 juta untuk penelitian vaksin terhadap virus corona.
Kini, sebanyak 1.100 orang lebih telah meninggal dunia akibat dari virus corona dan lebih dari 42 ribu kasus infeksi di China dan 25 negara lainnya.
Dikutip dari Forbes, pada Rabu (12/2), bahwa WHO telah mencari dana USD 675 juta dalam tiga bulan mendatang guna respons atas sebaran virus nCov.
Sebanyak USD 60 juta telah dialokasikan untuk dana operasional WHO dan sebagiannya diberikan pada negara-negara yang memiliki risiko tinggi terkena wabah virus.
Sisanya digunakan untuk perlindungan populasi yang berisiko tinggi di Asia Selatan dan Afrika.
“Respons terhadap wabah virus corona ini harus diikuti dengan sains, bukan ketakutan,” sebut Mark Suzman, CEO Gates Foundation.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO berkata bahwa wabah virus meluas di luar China sebanyak 190 kasus. Meskipun belum disebut sebagai pandemi, WHO sudah menetapkan darurat kesehatan pada 30 Januari.
“675 juta USD adalah bukan uang yang sedikit. Namun, jauh lebih sedikit dari kerugian yang akan dihadapi kalau tidak berinvestasi dalam siaga dan memanfaatkan jendela peluang yang kita miliki,” ucapnya.
Kerugian yang ia maksud adalah ekonomi yang terhenti di Wuhan dan sejumlah kota di China, akses tertutup Provinsi Hubei dan provinsi lainnya, termasuk penerbangan yang masuk ke wilayah China.
Sejumlah ritel di wilayah yang terdampak virus menutup toko-toko mereka. Bahkan, Macau menutup kasinonya karena sudah terdata sebanyak 10 orang sakit selama bermain di sana.