Presiden AS, Joe Biden, telah meminta maaf setelah beberapa anggota Pengawal Nasional yang ditempatkan di Capitol terlihat tidur di sebuah tempat parkir mobil atau garasi dalam sebuah foto.
Lebih dari 25,000 tentara dikerahkan ke Washington DC untuk pelantikan Joe Biden untuk mengantisipasi kekerasan seperti yang terjadi pada awal bulan Januari.
Foto tentara yang tidur di tempat parkir mobil menyebar pada hari Kamis. Foto-foto ini menunjukkan bagaimana mereka dipaksa untuk beristirahat di garasi parkir terdekat setelah anggota parlemen pulang.
Kondisi ini memicu kemarahan di kalangan politisi, dan beberapa gubernur negara bagian menarik pasukan mereka atas kontroversi ini.
Joe Biden menelepon kepala Biro Garda Nasional pada hari Jumat untuk meminta maaf dan bertanya apa yang dapat ia lakukan, sepeti dilansir dari laporan media AS.
Ibu Negara Jill Biden juga mengunjungi beberapa tentara untuk berterimakasih secara personal, membawa biskuit dari Gedung Putih sebagai hadiah.
“Saya hanya ingin datang hari ini dan mengucapkan terimakasih kepada Anda semua karena telah menjaga keamanan saya dan keluarga saya,” ujar Jill Biden.
Foto-foto yang menunjukkan ratusan tentara di tempat parkir mobil menjadi viral pada hari Kamis dan memicu kemarahan berbagai kalangan, termasuk anggota Kongres.
Banyak orang yang menyuarakan keprihatinan mereka mengenai kondisi ini, dengan tentara yang terpapar asap mobil dan tidak memiliki akses yang baik ke fasilitas seperti toilet setelah bersiaga selama berhari-hari.
Foto-foto yang beredar tersebut juga memicu kekhawatiran akan penyebaran virus corona.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dan memilih tidak menyebut nama pada kantor berita Reuters, mengatakan pada hari Jumat (22/01/2021) waktu setempat bahwa antara 100 sampai 200 tentara yang dikerahkan untuk menjaga pelantikan Biden dinyatakan positif COVID-19. Angka ini mewakilkan sebagian kecil dadri 25.000 pasukan yang dikerahkan dan belum dikonfirmasi secara publik.
Salah seorang Demokrat dan pemimpin mayoritas Senat yang baru, Chuck Schumer, mangatakan bahwa langkah ini merupakan “sebuah kemarahan” dan berjanji bahwa ini “tidak akan terjadi lagi.”
Ros DeSantis, Gubernur Florida, adalah salah satu dari mereka yang memerintah penjaga dari negara bagiannya untuk pulang setelah kontroversi tersebut.
“Ini adalah misi setengah matang saat ini dan hal yang tepat adalah membawa mereka pulang,” kata Ros DeSantis pada Fox News, Jumat.
Masalah ini juga sedang diselidiki oleh Komite Aturan Senat, Senator Roy Blunt mengatakan kepada Politico.
Ada laporan yang saling bertentangan tentang mengapa pasukan itu dipindahkan dari Capitol. Seorang juru bicara Garda Nasional mengatakan kepada media AS bahwa mereka dipindahkan pada Kamis (22/01/2021) sore atas permintaan Kepolisian Capitol karena “peningkatan lalu lintas pejalan kaki” saat Kongres kembali ke sidang.
Penjabat kepala Kepolisian Capitol, Yogananda Pittman, kemudian mengatakan bahwa agensinya “tidak menginstruksikan Garda Nasional untuk mengosongkan fasilitas Gedung Capitol”, sementara dua petugas membantah pernyataannya dalam komentarnya kepada kantor berita Associated Press.
Keputusan itu dibatalkan pada Kamis malam, ketika pasukan diizinkan kembali ke Capitol. Pernyataan bersama dari Pengawal Nasional AS dan Polisi Capitol AS pada hari Jumat mengatakan mereka telah bekerja sama untuk memastikan mereka yang berada di Kompleks Capitol memiliki “ruang yang sesuai” untuk beristirahat saat bertugas.
Mereka juga mengatakan pasukan yang tidak bertugas ditempatkan di kamar hotel atau akomodasi lain dan berterima kasih kepada anggota Kongres atas perhatian mereka. Sekitar 19.000 tentara akan kembali ke negara bagian asalnya dalam beberapa hari mendatang dengan sekitar 7.000 diharapkan tetap tinggal di Washington, menurut New York Times.
Baca Juga: