PSI Menyatakan Airlangga Pantas Maju di 2024, Namun Tetap Mendukung Ganjar

Andy Budiman, Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai bahwa Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merupakan sosok mumpuni untuk diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Suaranya mendukung Airlangga sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres), mengingat kapabilitas yang dimilikinya, terutama dalam bidang ekonomi.
Airlangga dinilai memahami ekonomi dan memiliki kemampuan teknokratik yang dianggap cocok untuk memimpin Indonesia ke depan. Kompetensinya dalam memajukan perekonomian Tanah Air menjadi salah satu pertimbangan penting mengapa PSI mencapreskan sosok Airlangga dalam kontestasi elektoral mendatang.
Selama ini, PSI dan partai Golkar memang sering berkomunikasi dan melakukan berbagai diskusi terkait politik. Terlebih lagi, Airlangga menunjukkan keinginan besar untuk mengurangi keterbelahan masyarakat yang terjadi pada saat Pilpres. Menurut Andy Budiman, sebagai tokoh dengan visi kuat tentang Indonesia kedepan, Airlangga dianggap cocok untuk memimpin negara dan mengurangi polarisasi yang terjadi akibat pemilihan Presiden.
Namun, di sisi lain, PSI belum mengeklarifikasi dukungan resminya terhadap tokoh yang akan dimajukan dalam kontestasi politik 2024. Sebagai partai pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, PSI tentu ingin mengusung tokoh yang dianggap mampu merebut hati rakyat dan memiliki visi yang sejalan dengan program dan ideologi partai. Meskipun demikian, Andy Budiman tidak menampik kemungkinan bahwa keputusan PSI akan berubah mengikuti dinamika politik yang terjadi.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan PSI adalah sikap politik yang selama ini telah dijalani partai sejak berdirinya. Karena PSI menyatakan diri sebagai partai pendukung setia Presiden Joko Widodo, maka pihak yang didukung Pak Jokowi akan menjadi prioritas PSI dalam memutuskan akan mendukung siapa di Pemilihan Presiden 2024. Jelas, keputusan PSI akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan rekomendasi Presiden Jokowi.
Sementara itu, di tengah dinamika politik yang makin memanas jelang Pilpres 2024, PSI termasuk ke dalam salah satu partai politik (parpol) non parlemen yang berpartisipasi dalam upaya pembentukan koalisi besar. Beberapa partai yang ikut terlibat dalam koalisi tersebut adalah PAN, PPP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PKB. Koalisi ini diharapkan menjadi kekuatan baru dalam dunia politik Indonesia guna meraih kemenangan dalam kontestasi elektoral mendatang.
Namun demikian, partai besar seperti PDI-P belum akan membuka penjajakan koalisi besar ini sampai mereka mengumumkan figur capres yang akan diusung dalam Pilpres 2024. Sampai saat ini, semua partai politik masih melakukan konsolidasi internal dan penjajakan koalisi besar yang akan menghadapkan tantangan tersendiri dalam melahirkan capres dan cawapres yang tepat.
Dalam kondisi ini, dukungan PSI terhadap Airlangga Hartarto sebagai capres atau cawapres menjadi semakin penting. Selain menjadi validasi terhadap kapabilitas Airlangga sebagai sosok pemimpin potensial untuk memajukan perekonomian Tanah Air, dukungan tersebut juga menjadi semacam indikator bahwa para tokoh politik mulai bergerak merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2024.
Dalam situasi ini, Airlangga Hartarto tentu berpeluang besar untuk menjadi salah satu pesaing kuat di Pilpres 2024. Dengan dukungan PSI dan kemungkinan besar dari partai Golkar serta partai-partai yang membentuk koalisi, Airlangga berpeluang untuk menembus persaingan ketat dalam perebutan kursi Presiden Republik Indonesia. Meski begitu, keputusan akhir tentu terletak pada dinamika politik yang terjadi dan kesiapan masing-masing partai politik untuk memutuskan capres dan cawapres yang diusungnya.
Baca berita terbaru lainnya di sini.