Politik

Prabowo usulkan perdamaian Ukraina-Rusia, alami kekurangan pupuk dalam negeri

Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, menjelaskan bahwa usulan perdamaian yang diajukan oleh Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait konflik Ukraina-Rusia didasari oleh ketersediaan pupuk dalam negeri yang mulai menipis. Menurut Muzani, Prabowo mengusulkan perdamaian antara dua negara tersebut karena Ukraina dan Rusia saat ini merupakan produsen pupuk terbesar di dunia.

Kedua negara tersebut dikenal sebagai eksportir pupuk ke sejumlah negara di dunia. Namun, akibat konflik yang sedang terjadi, produksi pupuk di kedua negara terganggu sehingga berdampak pada ketersediaan bahan baku pupuk untuk negara-negara lain, termasuk Indonesia. Akibatnya, produksi pupuk dalam negeri turun drastis dan membuat para petani mengalami kesulitan dalam memperoleh pasokan pupuk, sehingga menyebabkan harga bahan pangan menjadi mahal.

Selain itu, Muzani menambahkan bahwa perang antara Ukraina-Rusia juga menyebabkan kesejahteraan para petani di Indonesia menurun. Gagal panen yang disebabkan oleh kelangkaan pupuk membuat Prabowo merasa perlu untuk menginisiasi langkah-langkah agar konflik tersebut dapat dihentikan demi menjaga kestabilan pasokan bahan pangan di dalam negeri.

Prabowo mengajukan usulan perdamaian ini dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue yang diadakan di Singapura. Menurutnya, perang yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini sangat merugikan kehidupan di seluruh dunia, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terus merebak. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar ada deklarasi yang dihasilkan dari forum tersebut untuk mencegah semakin memburuknya keadaan di dunia, termasuk kerusakan yang lebih masif di Ukraina dan Rusia serta semakin banyaknya korban jiwa.

Langkah pertama yang diusulkan oleh Prabowo adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia untuk menerapkan gencatan senjata guna mengakhiri perang. Selanjutnya, ia meminta kedua negara untuk mundur sejauh 15 kilometer dari titik gencatan senjata saat ini. Prabowo juga mengusulkan pembentukan pasukan perdamaian oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan ditempatkan di wilayah demiliterisasi.

Setelah pasukan perdamaian tersebut ditempatkan, Prabowo mengusulkan supaya PBB mengadakan referendum bagi masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi guna menentukan masa depan wilayah tersebut. Prabowo mengharapkan usulan penghentian perang ini mendapatkan dukungan dari semua negara.

Indonesia sendiri menegaskan komitmennya untuk ikut serta dalam pasukan penjaga perdamaian yang akan dibentuk oleh PBB jika usulan Prabowo disetujui. Dengan adanya usulan ini, diharapkan perdamaian di wilayah Ukraina-Rusia dapat segera tercapai dan berdampak positif pada stabilitas pasokan bahan pangan di Indonesia serta peningkatan kesejahteraan para petani di dalam negeri.

Namun, proposal perdamaian yang dikemukakan oleh Prabowo ini juga menuai kontroversi. Beberapa pihak menyatakan bahwa usulan ini kurang realistis, sementara yang lainnya menjelaskan bahwa konflik antara Ukraina-Rusia memang memerlukan solusi yang lebih konstruktif. Meskipun demikian, upaya Indonesia dalam mengusulkan perdamaian di wilayah tersebut menunjukkan komitmen negara dalam menjaga kestabilan global dan mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi negara-negara di dunia.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.