Polda Sumbar Meminta Pelaku Persekusi Pemandu Karaoke untuk Menyerahkan Diri

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat meminta para pelaku yang melakukan persekusi terhadap dua wanita pemandu karaoke kafe di Kabupaten Pesisir Selatan untuk segera menyerahkan diri. Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan kasus ini menjadi perhatian serius dan penyelidikan masih terus dilakukan. Menurutnya, kasus tersebut telah diambil alih dari Polsek Lengayang ke Polres Pesisir Selatan. “Kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri. Kalau tidak, kami ingin mencari (sampai kami menemukan mereka),” katanya.
Dwi Sulistyawan menambahkan bahwa pihak kepolisian telah mengumpulkan informasi tentang CCTV dan juga rekaman video saat kejadian tersebut berlangsung. “Hingga saat ini belum ada yang kami amankan (pelaku). Yang pasti kami melakukan penyelidikan terlebih dahulu, kemudian hasil penyelidikan tersebut akan mengarahkan ke pelaku-pelaku,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar Kombes Pol Andry Kurniawan juga telah memerintahkan kepala satuan wilayah (Kasatwil) agar menangani kasus tersebut dengan cepat. “Kami sudah arahkan Kasatwil dalam hal ini Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan untuk menangani hal tersebut. Merespon cepat,” katanya. Dia mengungkapkan kejadian persekusi itu terjadi pada Sabtu (8/4) malam.
Menurut Andry Kurniawan, pihak kepolisian akan menindak tegas apabila terdapat unsur kekerasan seksual yang dialami korban. “Saya sudah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan. Perspektif hukum, apabila memenuhi unsur kekerasan seksual pelaku akan kami tangani,” tegasnya.
Akhir pekan lalu, video aksi persekusi terhadap dua wanita pemandu lagu karaoke Putih Hitam Cafe Dini dan Fati di Karaoke dan Cafe Happy salam Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat beredar melalui media sosial dan telah menyita perhatian netizen. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah pria tengah berada di kamar bersama pemandu lagu karaoke yang dituding berbuat perbuatan mesum. Para pelaku terekam dengan sangat tenang memotret korban dan mengunggah foto dan video ke jagad maya.
Peristiwa ini diketahui sentra nelayannya adalah beberapa kelompok pemuda yang merupakan pemuda dari tempat kejadian. Kelompok pemuda setempat tersebut memang terkenal sangat kritis terhadap pekerjaan yang menurut mereka tidak sopan atau hanya akan membuat orang merasa rusak saja.
Setelah kasus tersebut sempat dihadapi oleh pihak Mapolsek Lengayang, ketua DPD RI Ir. Zulkifli Hasan MM di Padang, Sumatera Barat, meminta pihak berwajib untuk bisa menuntaskan kasus aksi persekusi yang dialami kedua wanita tersebut. Benar-benar kader, tidak dari Partai Amanat Nasional ( PAN) Sumatera Barat.
Mengenai penyebab kasus aksi persekusi terhadap Dini dan Fati tersebut, belum diketahui secara pasti. Namun pelaku yang diduga dari kelompok pemuda GPK (Gerakan Perempuan Kabupaten) telah merencanakan aksi pemantauan sejumlah kafe yang dimulai pukul 21.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB, Sabtu (8/4/2017) kemarin.
Kejadian yang mengerikan tersebut nampaknya masih berlanjut. Pasalnya, beberapa waktu lalu bahkan, Dini juga mendapat teror bahwa sejumlah kelompok tadi malam (Rabu)berencana menyambangi lokasi pengungsian korban poseksinya atau akrab disapa Yaong. “Rumah Dini sudah diceroboh. Kelompok pemuda itu juga hendak datang ke lokasi pengungsian Yaong. Kami bersyukur semalam tidak mendapat kabar macam-macam, sebab mereka juga kesulitan mencapai lokasi. Yaong nginap di rumah keluarga,” kata Ina Puspita, sepupu A (Dini).
Baca berita terbaru lainnya di sini.