Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memprediksi akan terjadi pergeseran jam kemacetan di Jakarta saat bulan suci Ramadhan 1444 hijriah. Menurut Kombes Latif Usman, kemacetan pada pagi dan sore hari di pekan pertama puasa akan terjadi lebih awal dibandingkan hari biasa. Namun pada pekan selanjutnya, kemacetan diperkirakan akan kembali di waktu normal.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dirlantas Polda Metro Jaya telah memetakan titik-titik rawan kemacetan selama Ramadhan, termasuk di pusat kuliner. Pihaknya juga akan melakukan pengaturan lalu lintas di titik-titik tersebut.
Kemacetan di Jakarta merupakan salah satu masalah utama yang dialami penduduk ibukota. Oleh karena itu, dalam menghadapi bulan suci Ramadhan, diperlukan tindakan preventif yang lebih tepat guna untuk menghindari kemacetan yang berlebihan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti mengurangi jumlah kendaraan yang memasuki jalan raya, mengurangi waktu tempuh, mengatur distribusi angkutan umum, serta mengurangi jumlah pekerja yang berangkat selepas subuh. Dengan menggunakan metode-metode tersebut, diharapkan kemacetan dapat dikurangi selama bulan Ramadhan.
Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan intervensi lebih lanjut dengan menetapkan tarif cukai bagi kendaraan yang masuk ke area dengan lalu lintas tinggi. Hal ini dapat mendorong pengguna jalan untuk mengurangi lalu lintas di jam-jam macet dan lebih mengutamakan keselamatan berkendara.
Pemerintah juga harus mengupayakan pembangunan infrastruktur yang lebih efisien seperti memperluas jalan dan membangun rambu-rambu lalu lintas yang lebih lengkap. Hal ini dapat membantu mengontrol lalu lintas yang tersedia dan meminimalkan kemacetan.
Selama bulan Ramadhan, diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Dari pemerintah hingga masyarakat, semua harus menyadari bahwa bersama-sama kita dapat mencegah kemacetan berlebihan dan menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan sehat.
Baca juga: Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Untuk Menyesuaikan Libur Nyepi di Jakarta.
