Berita

Polda Bali Mengimbau Masyarakat untuk Menjauhi Minuman Keras Saat Pawai Ogoh-Ogoh

Polda Bali mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi minuman keras saat pelaksanaan pawai ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1945. Imbauan ini tidak hanya berlaku bagi umat Hindu, tetapi untuk semua umat agama lain, baik penduduk lokal maupun wisatawan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, imbauan tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya keributan atau masalah.

Hari Raya Nyepi tahun ini dimulai dengan pawai ogoh-ogoh pada Selasa 21 Maret dan dilanjutkan dengan perayaan Nyepi pada Rabu 22 Maret. Oleh karena itu, Satake mengajak seluruh masyarakat Bali untuk bekerja sama dan turut membantu Polri menjaga situasi Kamtibmas dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Beberapa desa Adat di Bali telah menetapkan peraturan adat tentang perayaan Nyepi, sehingga masyarakat dapat berpedoman pada hal tersebut di samping aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Satake juga berharap perangkat-perangkat desa adat di seluruh Bali, sebelum Nyepi agar memberikan himbauan Kamtibmas kepada seluruh warga maupun wisatawan tentang aturan dan larangan pada saat pelaksanaan Nyepi.

Terutama bagi umat yang beragama Islam yang berada di Bali, pada saat Nyepi 22 Maret nanti diharapkan untuk memperhatikan Surat Edaran Gubernur Bali tentang Seruan Bersama Majelis-Majelis Agama dan Lembaga Sosial Keagamaan Provinsi Bali. Pelaksanaan Sholat Tarawih nantinya menyesuaikan dan mengikuti Surat Edaran tersebut.

Selama perayaan Nyepi di Bali, ada beberapa hal yang dilarang, di antaranya amati geni (tidak menyalakan api atau lampu), amati karya (tidak melakukan aktivitas tertentu/bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak melakukan acara pesta). Dengan mengikuti aturan-aturan ini, diharapkan perayaan Nyepi tahun ini berjalan lancar dan dapat mempersembahkan kebersamaan yang tulus bagi seluruh umat.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.