Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyampaikan pidato perpisahannya sebelum meninggalkan Gedung Putih. Dalam pidatonya, ia mengatakan “kami sudah melakukan apa yang harus kami lakukan – dan banyak lagi.”
Donald Trump juga berkata bahwa ia telah menjalani “pertempuran yang berat, pertarungan yang paling sulit… karena itulah yang Anda inginkan ketika memilih saya,” dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube.
Joe Biden akan dilantik hari Rabu, 20 Januari 2021 waktu setempat. Namun, Donald Trump belum sepenuhnya menerima kekalahan di pemilu November lalu.
Dua minggu terakhir masa jabatan Trump dipenuhi dengan dampak kerusuhan di Capitol Hill, ketika pendukungnya menyerang Kongres dan berusaha mengganti hasil pemilu.
Dalam video pidato perpisahannya, Trump sama sekali tidak menyebutkan nama Biden.
“Kekerasan politik merupakan serangan terhadap apa yang kita hargai sebagai orang Amerika. Hal ini tidak pernah bisa ditoleransi,” ujarnya.
Trump sendiri telah dimakzulkan karena telah “menghasut pemberontakan” terkait serangan di Capitol. Ia akan segera diadili senat setelah resmi meninggalkan jabatannya. Jika Trump terbukti bersalah, ia bisa dilarang mencalonkan diri pada jabatan publik.
Donald Trump merupakan Presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali. Pada sidang pertamanya, ia dibebaskan dari masalah terkait Ukraina oleh mayoritas pendukungnya di Partai Republik.
Dalam pidatonya, Trump juga mengklaim bahwa pemerintahannya telah “membangun ekonomi terbesar dalam sejarah dunia.”
Dengan indeks Nasdaq naik 42% pada tahun 2020, dan S&P naik 15%, pasar saham AS memang telah pulih dari pandemi COVID-19. Akan tetapi, sektor perekonomian lainnya masih menghadapi berbagai tantangan. Penjualan ritel turun dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan-perusahaan terpaksa memecat karyawannya, dan angka pengangguran meningkat.
“Agenda kami bukanlah kanan atau kiri, bukan Republik atau Demokrat, tapi tentang kebaikan bangsa, dan artinya seluruh bangsa,” Trump menambahkan.
Dalam pidato perpisahannya tersebut, Trump juga berkata bahwa pemerintahannya telah melakukan apa yang harus dilakukan dan banyak lagi. Ia juga mencatat kesepakatan perdamaian Timur Tengah yang pemerintahannya tengahi dan memuji agenda kebijakan luar negeri pemerintahannya.
“Kami merevitalisasi aliansi kami dan mengumpulkan berbagai negara di dunia untuk melawan China, tidak seperti sebelumnya.” katanya
“Saya sangat bangga menjadi Presiden AS pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru.”
“Saya pergi dari tempat yang megah ini dengan hati yang setia dan gembira, juga semangat optimistis, serta keyakinan tertinggi bahwa yang terbaik akan datang untuk negara dan anak-anak kita.” kata Trump sebelum menutup pidato perpisahannya.
Baca Juga: