Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Pemkot Semarang Mengajak Masyarakat Untuk Bersama-sama Kurangi Sampah

Pada hari Senin tanggal 20 Maret 2023, Pemerintah Kota Semarang menggelar kegiatan bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, dan tukar botol dengan tanaman dalam rangka merayakan Hari Peduli Sampah Nasional atau HPSN 2023. Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang bertindak sebagai inspektur apel mengingatkan peran kunci setiap individu untuk tidak menghasilkan sampah maupun wegah nyampah.
Pantai sebagai tempat rekreasi, sering menjadi tempat berlabuhnya sampah yang tidak terkelola dengan baik. Oleh karena itu, pengurangan dan pengelolaan sampah secara tuntas harus dilakukan agar tidak hanya berakhir di TPA atau terbawa arus ke pantai dan lautan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pilah sampah di rumah, mengkompos, budidaya magot, membuat eco enzyme, lubang biopori dan setor sampah.
Untuk mendukung upaya pengurangan sampah tersebut, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang meluncurkan program ICE UWUH (Implementation Circular Economy Upstream Waste Urban H/ Semarang). Program ini memberikan insentif pengelolaan sampah hulu perkotaan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kebersihan, bank sampah dan program kampung iklim (Proklim). Selain itu, masyarakat juga dapat menyetorkan hasil pengelolaan sampahnya pada 254 kelompok swadaya masyarakat (KSM), 74 kelompok program kampung iklim (proklim) dan 525 unit bank sampah yang sudah terbentuk.
Dalam kegiatan bersih-bersih Pantai Tirang, terkumpul total 93,35 kg sampah yang terdiri dari 10,61 kg botol plastik, 63,86 kg plastik putih, 10,84 marga dan 7,84 kemasan. Total sampah yang terkumpul itu kemudian dikonversikan menjadi rupiah sebesar 93.735. Iswar mengajak semua pihak untuk lebih peduli menyelamatkan pantai dari ancaman abrasi. Dirinya berharap Pantai Tirang sebagai pantai berpasir dapat diangkat sebagai ikon pariwisata pantai Kota Semarang.
Puncak peringatan HPSN 2023 juga dilengkapi dengan bazar kreasi produk dari bank sampah binaan DLH serta tukar sampah dengan bibit tanaman. Aksi bersih pantai ini juga melibatkan beberapa komunitas seperti Proklim, Komunitas Hutan Kota, KSM, Bank Sampah, TPS 3R, Pokdarwis, perusahaan, pegiat lingkungan, sekolah adiwiyata, dan Saka Kalpataru.
Dengan digelarnya kegiatan bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, dan tukar botol dengan tanaman ini, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan bisa mengimplementasikan prinsip wegah nyampah secara maksimal di Kota Semarang.
Baca juga berita terbaru lainnya di sini.