Politik

Pencalonan Gibran sebagai Cawapres Prabowo Bisa Munculkan Perang Bubat

Wacana pencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden memunculkan kekhawatiran akan memicu konflik antara pendukung Prabowo Subianto dan PDI Perjuangan. Meskipun nama Gibran telah dianggap sebagai salah satu bakal cawapres Prabowo, penunjukan tersebut masih terhalang oleh batas usia minimum untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden. Mahkamah Konstitusi (MK) dikabarkan akan segera memutuskan gugatan terkait batas usia tersebut yang diajukan oleh beberapa pihak.

Pencalonan Gibran sebagai cawapres berpotensi menciptakan “perang bubat” antara kubu Prabowo dan PDI-P, yang akan merasa dikhianati, dilangkahi, dan diabaikan oleh keluarga Jokowi. Perang bubat merupakan perang antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 yang terjadi akibat dinamika politik dan faktor lain yang kompleks.

Organisasi relawan pendukung Jokowi, Pro Jokowi (Projo), sedang menentukan sikap mereka terkait dukungan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sikap ini akan diumumkan dalam rapat kerja nasional (rakernas) yang akan diadakan pada 14 Oktober di Jakarta, dengan kehadiran Presiden Jokowi dan Prabowo. Meskipun Projo belum mengungkapkan sosok calon presiden yang akan didukung, mereka terlihat dekat dengan Prabowo. Tetapi menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, kemungkinan sosok berinisial “P” mengacu pada Prabowo Subianto, yang semakin memperjelas arah dukungan Jokowi terhadap Prabowo.

Umam juga menyatakan bahwa Gibran, Jokowi, dan menantu Presiden yang juga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, berada dalam posisi yang terancam jika wacana tersebut terealisasi. Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P, telah menegaskan dukungannya terhadap Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, PDI-P kemungkinan akan mengevaluasi hubungan dan keanggotaan Gibran, Bobby, dan Jokowi di partai tersebut.

Sebelumnya, Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, menyatakan bahwa mereka kemungkinan besar akan mendukung bakal calon presiden berinisial “P”. Keputusan tersebut akan diumumkan pada rapat kerja nasional Projo pada 14 Oktober di Jakarta. Walaupun tidak disebutkan secara langsung, Prabowo Subianto juga terlihat sebagai calon yang didukung oleh Projo.

Dalam situasi politik yang semakin memanas menjelang Pemilihan Presiden 2024, wacana pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo dapat memicu ketegangan antara Prabowo dan PDI-P. Konflik ini dapat mengganggu stabilitas politik dan menyebabkan perpecahan di kalangan pendukung kedua kubu. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menjaga kehormatan dan kerukunan dalam proses politik yang berkesinambungan.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.