Politik

Panglima TNI kepada Prajurit: Pertempuran dan Sikap Arogan yang Berawal dari Masalah Kecil Akan Melukai Perasaan Rakyat

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta para prajurit menjaga kepercayaan masyarakat terhadap TNI. Menurut Yudo, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap TNI merupakan yang tertinggi. Oleh karena itu, prajurit harus menjaga kepercayaan tersebut dari kasus bentrok, arogansi, dan emosi yang diawali dari hal sepele, sebab hal tersebut akan menyakiti hati rakyat dan akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat.

Hal ini disampaikan Yudo dalam pengarahannya kepada jajaran TNI di Jakarta Pusat. Pengarahan tersebut dilakukan sehubungan dengan beberapa kasus yang mengganggu sinergi antara TNI dan Polri belakangan ini, seperti bentrokan antara TNI dan Polri di Nusa Tenggara Timur, serta penyerangan yang terjadi di Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Yudo mengingatkan agar para pemimpin TNI segera menangani dan menyelesaikan setiap masalah yang ada di wilayahnya. Menurutnya, jika masalah tersebut tidak segera diatasi, akan merugikan semua pihak. Yudo menekankan agar seluruh prajurit TNI untuk profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

Panglima TNI juga mengharapkan para pemimpin satuan jajaran TNI untuk terus mempertajam rantai komando dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum dengan perilaku buruk. Yudo mengatakan, kepercayaan negara dan masyarakat terhadap TNI harus dipertanggungjawabkan dengan pelaksanaan tugas TNI yang maksimal dan tidak digoyahkan oleh oknum-oknum dengan perilaku yang pongah.

Yudo menekankan perlunya pengawasan melekat (waskat) dan pencegahan serta deteksi dini. Ia mengimbau agar seluruh jajaran TNI melaporkan setiap perkembangan kepada komando atas. Selain itu, Yudo juga menyarankan agar melibatkan dinas hukum dalam pelaksanaan tugas agar para prajurit lebih memahami hukum.

Dalam pengarahan tersebut, Yudo juga menyampaikan perihal pentingnya kedisiplinan dan penghargaan atau hukuman (reward dan punishment) dalam TNI. Yudo mengajak para prajurit untuk memiliki jiwa korsa positif dan jaga soliditas antara TNI, Polri, dan instansi lainnya.

Panglima TNI didampingi oleh tiga kepala staf, yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Komitmen TNI untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini harus tetap diutamakan. Hal ini harus terus ditanamkan kepada para prajurit yang ada, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap TNI tidak pernah pudar, meskipun ada beberapa kasus yang mengganggu sinergi serta kerja sama antara TNI dan Polri.

Sinergi yang baik antara TNI dan Polri merupakan hal yang penting dalam menegakkan hukum dan menjaga keamanan di Indonesia. Oleh karena itu, seluruh prajurit TNI dan Polri harus saling mendukung dan bekerja sama dengan baik demi menjaga kedaulatan negara dan keamanan masyarakat.

Para prajurit TNI dan Polri harus terus menjalankan tugas secara profesional, sesuai dengan koridor hukum yang ada. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa lebih aman dan percaya terhadap institusi TNI dan Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

Menjaga kepercayaan masyarakat bukanlah hal yang mudah, namun tanggung jawab ini harus tetap diemban oleh seluruh prajurit TNI dan Polri. Sebagai pilar penjaga kita, mereka harus selalu ingat akan tugas dan tanggung jawab yang mereka emban dalam menjaga keamanan dan kedamaian Indonesia serta melindungi segenap rakyat yang ada di dalamnya.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.