OPM Mengklaim Memiliki Agen Intelijen di TNI dan Polri

Kelompok separatis bersenjata Papua mengklaim memiliki sumber intelijen di internal Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Polri. Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menyatakan bahwa intelijen yang ditempatkan di pihak Indonesia tersebut memberikan berbagai data terkait situasi, strategi, operasi, maupun laporan akhir dari sebuah kontak senjata di wilayah Papua. Sebby menyebut sumber-sumber ini sebagai Papua Intelijen Service (PIS).
Menurut Sebby, laporan dari PIS memiliki tingkat akurasi yang tinggi, karena berasal dari pihak TNI atau Polri yang menjadi pihak kontra dalam kontak senjata dengan sayap militer TPNPB-OPM. Dia memberikan contoh laporan terbaru dari PIS yang diterima, mengenai proses evakuasi yang dilakukan TNI dan Polri setelah kontak senjata di Pos Mugi-Mam di Nduga, Papua Pegunungan. Empat hari setelah penyerangan kelompok separatis terhadap pasukan TNI, TPNPB-OPM mendapatkan laporan PIS mengenai evakuasi para prajurit yang tewas dan selamat di Pos Mugi.
Sebby menyampaikan, laporan PIS yang menerangkan evakuasi yang dilakukan terhadap 20 personel Yonif R 321/GT, dan Tim Candraca dari Mugi ke Mimika, Timika, Papua Tengah. Evakuasi tersebut dilakukan pada 19 April 2023 sejak pukul 06:45 WIT di Helipad Lanud YKU Timika, Kwamki, Mimika Baru, menggunakan tiga helikopter: Heli Penerbad Bolco BO-105/HS-7108 dengan pilot Mayor Cpn Lutfi Dian, Heli Penerbad Bell-412 EP A/C HA-5232 dengan pilot Cpn Dimas, dan Heli Penerbad Bell-412 HA-5181 dengan pilot Lettu Cpn Hadi Prayitno. Heli Caracal TNI AU EC-725 A/C HT-7201 dengan pilot Maor Pnb Boy Nanang juga ikut serta.
Evakuasi dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, evakuasi yang dilakukan terhadap personel Yonif R 321/GT, dengan enam prajurit berhasil dievakuasi dalam kondisi sehat dan sadar. Kedua, evakuasi terhadap prajurit Tim Candraca yang terdiri dari 10 anggota Tim-2 Satgas Candraca yang juga dalam keadaan sehat dan sadar. Ketiga, empat prajurit Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad yang dinyatakan tewas akibat tertembak dalam serangan di Pos Mugi-Mam.
Sebby menambahkan bahwa laporan tersebut disampaikan oleh PIS ke TPNPB-OPM dan mereka percaya kepada laporan ini, karena berasal dari anggota TNI dan Polisi yang mengirim ke komandan mereka dan kemudian diumumkan kepada masyarakat.
Sementara itu, Kapendam-17 Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman membenarkan bahwa ada evakuasi yang dilakukan tim gabungan TNI pada Rabu (19/4/2023). Namun, ia tidak memberikan informasi mengenai jumlah personel yang dievakuasi. Dia hanya menyampaikan ada empat jenazah personel Yonif R 321/GT. “Adapun keempat prajurit yang gugur tersebut yaitu Pratu A, Pratu I, Pratu K, dan Prada S,” kata Kolonel Herman dalam siaran pers.
Kolonel Herman menjelaskan bahwa empat jenazah prajurit yang gugur itu dievakuasi ke RSUD Timika, Mimika. “Kami mohon doanya semoga keempat prajurit yang terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar,” tutur Kolonel Herman.
Namun, tidak ada komentar resmi dari pihak TNI mengenai klaim PIS dan sejauh ini belum dapat diverifikasi.
Baca berita terbaru lainnya di sini.