Mendikbud Nadiem Makarim kini memiliki rencana untuk melibatkan negara lain dalam pengembangan pendidikan Indonesia. Keyakinannya akan pendidikan di Indonesia dapat berkembang apabila menjalin kerja sama dengan negara lain.
Rencana tersebut terkuak saat Nadiem mengundang 20 lebih perwakilan negara lain untuk datang ke kantor Kemendikbud, Jakarta, pada Jumat (14/2). Pada pertemuannya ini, ia membeberkan rencananya terkait pengembangan pendidikan dalam lima tahun ke depan.
“Kita ingin membuka partisipasi kemitraan yang besar. Dari sisi regulasi kami mendukung agar kerja sama dapat terimplementasi dengan baik,” ujarnya dalam keterangan pers, hari Kamis (13/2).
Pada kesempatan pertemuan ini, ia memamerkan kebijakan Merdeka Belajar yang telah ia garap. Kebijakan ini dibuat agar siswa lihai beradaptasi untuk menjadi SDM yang lebih unggul.
“Budaya pendidikan kita harus berubah. Bagaimana cara guru mengajar, bagaimana cara meningkatkan motivasi siswa belajar adalah hal yang penting untuk diperhatikan,” jelasnya.
Ia yakin bahwa program ini dapat berjalan dengan baik jika dilakukan secara kerja sama baik dalam maupun luar negeri.
“Kita semua memiliki visi yang sama untuk bersama-sama mendukung pendidikan yang lebih baik. Indonesia punya banyak potensi untuk bisa bekerja sama. Banyak peluang yang bisa kita jalin bersama,” lanjutnya.
Pertemuan kedua pihak ini adalah forum diskusi dengan judul Discussion with Development Partners on Policy Direction and Potential Collaboration.
Kedubes Finlandia, Perancis, Irlandia, Jepang, Norwegia, Singapura, Swedia, dan Republik Korea adalah perwakilan negara lain yang menghadiri acara tersebut.
Selain itu, Kedutaan Inggris, Jerman, Kepala Deputi Australia, Kedubes New Zealand, Kepala Deputi Netherlands, Kepala Seksi Ekonomi Switzerland, Konselor China, UNICEF, World Bank, SEAMEO, UNESCO, Asian Infrastructure Investment Bank, dan Asian Development turut serta menghadiri pertemuan.