Mourinho Bertemu Raja Liga Europa di Final: Pertarungan Rekor Sempurna vs Juara Bertahan

Pertandingan final Liga Europa akan menjadi adu strategi antara keunggulan dua klub, serta catatan positif yang mereka miliki di ajang ini. AS Roma, yang akan menghadapi Sevilla di Puskas Arena, Budapest, Hungaria, pada Kamis (1/6) dini hari WIB, memiliki pelatih Jose Mourinho yang tak terkalahkan dalam lima final Eropa. Di sisi lain, Sevilla dianggap sebagai Raja Liga Europa, karena sudah mengoleksi enam trofi dan berstatus sebagai kubu Spanyol yang paling sukses.
Pelatih asal Portugal, Mourinho, pertama kali mencicipi gelar juara Eropa saat mempengaruhi kemenangan Porto di turnamen Liga Europa 2002/2003. Kendati sudah lebih dari dua dekade berlalu, rekor cemerlang Mourinho belum terhenti. Saat ini, Jose Mourinho, memiliki catatan istimewa di level Eropa, dan bisa menambah trofi Eropa keenamnya jika AS Roma mampu menundukkan klub asal
Andalusia tersebut.
Rekor mantan arsitek Inter Milan ini di final ajang Eropa juga kagumkan. Mourinho berhasil memenangkan tanpa terkalahkan dalam lima final – yang terbaru adalah saat memimpin AS Roma menjadi juara Liga Konferensi Eropa musim lalu. Kemenangan ini membuat Mourinho menjadi pelatih pertama yang menyapu bersih semua trofi kompetisi antarklub Eropa saat ini. Terlebih, untuk melambangkan pencapaiannya, pelatih berusia 60 tahun ini memiliki tato bergambar trofi Liga Konferensi di lengannya.
Namun, Mourinho enggan terbebani oleh catatan itu dan lebih memilih fokus mempersiapkan timnya di partai final melawan Sevilla. Ia mengatakan, “Saya tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi sebelumnya. Bahkan jika pertandanya ada, kemenangan Liga Champions atas Celtic terjadi di Sevilla. Lebih jauh, mantan pelatih Real Madrid dan Manchester United itu menegaskan, sejarah tidak memenangkan suatu pertandingan, karena setiap final baru memiliki sejarah baru.
Ketika ditanya apakah merasa bangga atas torehan apiknya menjadi pelatih pertama yang sukses menangkan kompetisi Eropa bersama Porto, MU, dan Roma, Mourinho terang-terangan mengaku, “Saya benar-benar tidak peduli dan tak mau tahu.” Meskipun demikian, ia pastinya tetap mengejar kemenangan di final Liga Europa ini.
Sulit bagi AS Roma untuk mengecilkan hati dan semangat Sevilla, yang sering kali menjadi langganan juara di ajang ini. Klub asal Andalusia tersebut sudah memenangi enam trofi Liga Europa, lebih banyak dari klub mana pun. Performa mereka di final juga sempurna. Sejak 2006, Sevilla telah memainkan enam final dan keluar sebagai juara di setiap kesempatan.
Keberhasilan Sevilla menuju final kali ini semakin menambah apresiasi, mengingat perjalanan mereka yang penuh kendala. Dalam perjalanan menuju final, Ivan Rakitic serta rekan-rekannya sukses menghempaskan dua klub besar, yaitu Manchester United dan Juventus. Kemenangan atas klub-klub tersebut sukses mengukuhkan nama Sevilla sebagai Raja Liga Europa dan menjadikan pertandingan final dengan AS Roma nanti sebagai partai yang penuh gengsi untuk kedua tim.
Dalam pertandingan nanti, baik AS Roma dan Mourinho maupun Sevilla bakal saling beradu strategi untuk mempertahankan rekor apik mereka masing-masing. Kemenangan pasti akan mendatangkan gelar juara dan catatan rekor yang patut dibanggakan. Sementara itu, kekalahan di final nanti tak hanya mengubur mimpi mereka meraih trofi, tetapi juga menodai kehebatan mereka dalam kompetisi Eropa.
Baca berita sepak bola terbaru lainnya di sini.