Berita

Minta Maaf kepada Orangtua Yosua, Momentum Terberat bagi Richard Eliezer

Terpidana kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, menyatakan bahwa momen terberat yang dialaminya selama proses persidangan adalah ketika bertemu dengan orangtua Brigadir J. Ketika bertemu dengan kedua orangtua Brigadir J, Richard merasa sangat bersalah.

Richard mengungkapkan hal ini dalam sebuah program eksklusif di Kompas TV, di mana dia berbicara tentang perasaan bersalahnya saat bertemu dengan orangtua Brigadir J. Richard mengakui bahwa momen tersebut jauh lebih berat baginya dibandingkan dengan proses persidangan lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Richard menyampaikan permohonan maafnya kepada orangtua Brigadir J atas perbuatannya yang menyebabkan kematian Brigadir J. Richard juga menyatakan bahwa dia berusaha membayar dosa yang telah ia lakukan dengan menjadi orang yang jujur.

Reaksi masyarakat terhadap pengadilan yang menetapkan Richard hanya 1 tahun enam bulan di penjara, dianggap terlalu ringan oleh Richard. Namun, ia mengakui kesalahannya dan memohon ampun atas semua perbuatannya.

Momen bersimpuh di hadapan orangtua Brigadir J juga pernah terjadi dalam sebuah sidang pada 25 Oktober 2022. Saat itu, Richard berlutut di hadapan kedua orangtua Yosua, yaitu Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.

Oleh karena itu, Richard berharap agar dapat dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya atas semua kesalahannya dan berusaha untuk menebusnya dengan berkata jujur.

Meskipun Richard telah melakukan kesalahan yang sangat berat dan membuat orang lain menderita, ia tetap berusaha untuk meminta maaf dan menebus kesalahannya dengan berkata jujur. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun telah melakukan kesalahan, ia masih memiliki hati yang baik dan percaya bahwa ia masih dapat memperbaiki diri.

Baca berita lainnya: Richard Eliezer Kaget Melihat Banyak Pendukung di Persidangan.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.