Pendidikan

Mendorong Kemandirian, Santri di Palembang Mengikuti Pelatihan Wirausaha

Sukarelawan Santri Satu Daerah (SDG) Sumatera Selatan mendorong program pemberdayaan santri dengan menggelar berbagai pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan mereka. Salah satunya adalah kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Assanadiyah yang terletak di Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang, Sumatra Selatan.

Dalam kegiatan tersebut, sukarelawan memberikan pelatihan kewirausahaan bagi para santri Ponpes Assanadiyah. Ada dua jenis pelatihan yang diberikan, yaitu pelatihan menjahit dan pelatihan menjadi seorang barber atau tukang cukur. Koordinator Wilayah SDG Sumsel, Faisal Tanjung, menjelaskan bahwa untuk menunjang pelatihan, mereka juga memberikan bantuan beberapa mesin jahit dan mesin cukur kepada pihak Ponpes.

Faisal mengatakan bahwa mereka melihat para santriwan dan santriwati merasa kebingungan setelah lulus. Oleh karena itu, mereka ingin membantu para santri untuk memiliki keterampilan sendiri, seperti menjahit dan mencukur rambut. Harapannya, pelatihan ini bisa memberikan keterampilan pada santri sekaligus memotivasi mereka agar bisa menciptakan usaha di bidang tersebut, serta membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

SDG Sumsel mendatangkan mentor-mentor profesional untuk mengajarkan para santri keterampilan tersebut. Masing-masing mentor merupakan orang yang berpengalaman dalam bidang menjahit dan potong rambut. Pelatihan berjalan interaktif karena para santri tidak hanya diajarkan teori, namun juga berpraktik langsung menggunakan mesin jahit dan mesin cukur yang telah diberikan.

Kegiatan ini merupakan salah satu aksi dari program safari ponpes yang digaungkan oleh SDG Sumsel. Faisal mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengadakan kegiatan serupa, yakni safari pondok pesantren, mengunjungi ponpes di Sumsel, dan memberikan pelatihan, motivasi, serta bantuan bagi para santri, khususnya di wilayah tersebut.

Pengurus Ponpes Assanadiyah, Adam Malik, mengapresiasi pelatihan serta bantuan yang diberikan oleh relawan SDG Sumsel kepada ponpes nya. Menurutnya, pelatihan dan bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi para santri. Adam berharap relawan ini bisa kembali ke Ponpes nya untuk menggelar kegiatan bermanfaat serta memberikan bantuan lainnya, seperti pengeras suara dan bahan-bahan pokok untuk konsumsi di asrama santri.

Relawan SDG sering mendorong para santri untuk memahami peluang berwirausaha. Beberapa waktu lalu, mereka mengadakan pelatihan budidaya ternak kambing bagi puluhan santri di Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Kota Cilegon, Banten. Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah, mengatakan bahwa peranan santri berpotensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis keumatan. Hal ini bertujuan untuk mencetak santri yang terampil berwirausaha serta memberikan dampak terhadap masyarakat yang sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius.

Yury menambahkan, “Kami lakukan pelatihan budi daya kambing kepada para santri di kota Cilegon. Ini merupakan wujud komitmen SDG dalam mendukung program kewirausahaan di pesantren.” Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan peningkatan keterampilan bagi santri, sehingga mereka dapat menjadi lebih mandiri dan sukses di masa depan.

Dengan adanya dukungan dari relawan SDG dan program safari ponpes, diharapkan para santri di Sumatera Selatan dan wilayah lainnya dapat meningkatkan keterampilan mereka serta mampu menciptakan peluang usaha yang bermanfaat bagi diri mereka dan masyarakat sekitar.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.