Ekonomi

Mendag harap BTA Indonesia-Malaysia tingkatkan kesejahteraan warga perbatasan

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Minister of Investment, Trade and Industry (MITI) Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz mengadakan pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia pada hari Rabu. Dalam pertemuan ini, mereka membahas rencana penandatanganan Perjanjian Perdagangan Perbatasan atau Border Trade Agreement (BTA) antara Indonesia dan Malaysia yang dijadwalkan pada Kamis.

Zulkifli Hasan menyampaikan harapannya bahwa penandatanganan BTA ini dapat memfasilitasi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara tersebut. Selain membahas rencana penandatanganan BTA, Menteri Perdagangan Indonesia dan Malaysia juga membicarakan mengenai investasi di sektor rumah sakit (rs) di Indonesia.

Zulkifli mengajak industri kesehatan Malaysia untuk berinvestasi di sektor rumah sakit, terutama di daerah-daerah yang terletak di luar Pulau Jawa. Menurutnya, sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa belum semaju di pulau tersebut, sehingga kerja sama ini akan menjadi peluang yang besar untuk berinvestasi di sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa.

Pada kesempatan ini, kedua menteri juga membahas kebijakan deforestasi Uni Eropa yang mendiskriminasi negara berkembang. Dalam pembahasan tersebut, Zulkifli Hasan dan Tengku Zafrul sepakat untuk bekerja sama secara intens karena Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Zulkifli Hasan juga menyampaikan dukungannya kepada Malaysia yang menjadi tuan rumah Pertemuan Dewan Menteri International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan meminta dukungan dari Malaysia dalam pencalonan Chief Executive Officer (CEO) International Rubber Consortium Limited (IRCo). Zulkifli berharap bahwa dukungan Malaysia dalam pencalonan Indonesia sebagai CEO IRCo periode September 2023 sampai Agustus 2025 dapat terwujud, dan juga siap bekerja sama dengan Malaysia dalam merumuskan program strategis ITRC/IRCo.

Penandatanganan Border Trade Agreement (BTA) antara Indonesia dan Malaysia ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara, terutama dalam meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi di perbatasan kedua negara. Selain itu, penandatanganan BTA ini juga diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat perbatasan yang selama ini belum tergarap secara optimal.

Dengan terjalinnya kerjasama ini, pemerintah Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat lebih sinergis dan saling mendukung dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi, seperti masalah deforestasi yang ditimbulkan oleh kebijakan Uni Eropa. Selain itu, kerja sama di bidang kesehatan dan investasi rumah sakit di daerah luar Pulau Jawa diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan serta ketersediaan fasilitas rumah sakit yang memadai bagi masyarakat di daerah tersebut.

Kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam berbagai aspek ini juga menunjukkan semakin eratnya hubungan kedua negara. Kedua negara merupakan negara tetangga yang mempunyai banyak kesamaan dan kepentingan bersama. Dengan terjalinnya kerja sama yang semakin baik dan saling menguntungkan, diharapkan hubungan kedua negara ini semakin erat dan dapat terus memajukan kesejahteraan masyarakat serta iklim investasi yang kondisif di kedua negara.

Dengan adanya penandatanganan BTA ini, kedua negara diharapkan mampu lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat perbatasan yang selama ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah kedua negara. Selain itu, peningkatan perdagangan dan investasi yang dihasilkan dari kerjasama ini juga akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi kedua negara dan menguntungkan kedua belah pihak.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.