Sambil ia melakukan aksi kejahatan seksnya, ternyata Reynhard Sinaga masih sempat chatting di grup whatsapp yang berisi teman-temannya.
Pada sidang pengadilan, hal ini diungkap oleh media-media yang hadir di sana. Sidang ini diadakan di Manchester, Inggris, hari Selasa. Nyatanya, teman-teman Reynhard yang gay adalah member grup tersebut menyatakan bahwa mereka tidak tahu menahu tentang perbuatan Reynhard adalah sebuah kejahatan, yaitu perkosaan. Mereka selama ini mengira bahwa ia adalah seorang yang jago merayu, yang kemudian mereka sebut sebagai sebutan Lothario.
Pada satu obrolannya, Reynhard mengungkapkan bahwa selamanya ia akan hidup sendiri. Tapi di sisi yang lainnya, temannya memberikan semangat kalau suatu hari nanti Reynhard akan bertemu dengan orang yang tepat.
“Kamu bisa dapet cowok straight kok,” katanya.
Reynhard hanya membalas dengan tawa dan mengirim foto korban yang belum dibius.
“Hahahaha, maksudnya kayak gini?” jawab Reynhard.
“Selalu aja ada yang baru,” balas temannya.
Korban tersebut diketahui berumur 21, korban berhasil terbujuk rayuan Reynhard untuk datang ke apartemennya.
“Dia konyol, kayak remaja-remaja lainnya,” katanya. “Dia punya aksen orang selatan, maskulin dan indah,” tambah Reynhard.
Melalui grup ini ini, ia menceritakan pengalaman-pengalamannya semasa tahun 2015 silam.
“Gue gak dapet New Year Kiss, tapi gue udah dapetin seks di tahun 2015,” jelasnya.
Pada obrolan di grup itu, ia mengakui bahwa Manchester adalah kota yang penuh magis.
“Kota romansa gay,” sebutnya.
Teman-temannya yang tahu Reynhard sering gonta-ganti pasangan, penasaran dengan apa rahasianya. Bahkan, Reynhard Sinaga berani memberitahu racikan minumannya yang diam-diam pakai obat GHB. Dengan obat inilah korban dibuat tidak sadarkan diri.
“Satu tetes doang juga cukup,” ungkapnya.
Berita sebelumnya sudah dijelaskan bahwa ia telah memperkosa setidaknya 195 korban pria dan terbukti saat menghadap di pengadilan. Untuk modusnya, ia mendekati korbannya di saat dini hari di area luar klub malam di daerahnya, Manchester. Memulai dengan obrolan dan kemudian menawarkan tempat untuk istirahat atau menawarkan minum tambahan.
Begitu dibawa ke apartemennya, ia sudah menyiapkan racikan minumannya yang sudah dicampur dengan obat–yang menurut spekulasi polisi adalah GHB–lalu ia merekam sendiri aksi pemerkosaannya dengan korban-korbannya. Semua korban dalam keadaan tidak sadarkan diri bahwa mereka sudah diperkosa.
Semua aksi kejahatannya direkam oleh Reynhard. Pihak polisi yang sudah menggeledah apartemennya, telah menemukan buki sebanyak 3,29 TB dengan konten sara atau setara dengan 250 buah DVD.
SUMBER: Detik