Masyarakat Batak di Provinsi Papua mendorong kasus rasisme yang dilontarkan oleh Ambroncius Nababan pada tokoh Papua Natalius Pigai di media sosial untuk segera ditangani polisi.
Ketua kerukunan Masyarakat Batak Papua, Kenan Sipayung, menyatakan bahwa pernyataan Ambroncius Nababan adalah pernyataan pribadi yang tidak mewakili kelompok tertentu.
“Pernyataan Ambroncius Nababan telah merusak citra masyarakat Batak di Indonesia, khususnya di Tanah Papua. Hal ini bisa membuat salah paham antarsuku,” kata Kenan di Kota Jayapura, Senin (25/01/2021) seperti dilansir dari iNews.id.
Dikutip dari Cnnindonesia.com, Kenan juga menyatakan bahwa ia mengecam tindakan rasisme yang dilakukan Ambroncius Nababan.
“Kerukunan Masyarakat Batak Provinsi Papua meminta pihak kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut tuntas serta memprosesnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya dalam siaran pers di Jayapura, Selasa (26/01/2021).
Senada dengan Kenan Sipayung, Ketua Ikatan Pemuda Batak (IPBP), Jee Samosir juga menyatakan bahwa pihaknya berencana membuat laporan polisi terkait dugaan perbuatan melanggar hukum yang dilakukan Ambroncius Nababan tersebut.
“Apa yang dilakukan Ambroncius Nababan adalah perbuatan yang melawan hukum, bahkan sangat meresahkan masyarakat Batak yang hidup berdampingan dengan masyarakat dari berbagai suku yang ada di Papua,” ujar Jee Samosir.
Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk segera menindak tegas Ambroncius Nababan, terlebih karena perbuatannya dianggap merusak kententraman antarpaguyuban yang ada di Tanah Papua, khususnya masyarakat suku Batak.
Baca Juga: