Connect with us

Olahraga

Marquez ciptakan gaya membalap yang baru di MotoGP

Daksa Tumanggor

Published

on

Pixabay

Tidak bisa dipungkiri bahwa Marc Marquez telah menciptakan gaya baru di era MotoGP kali ini. Marquez sudah mendapatkan 6 gelar di 7 musim MotoGP, dipastikan bahwa Marquez seperti halnya Kenny Roberts, menciptakan era baru.

Kenny Roberts memenangkan juara selama tiga musim dengan beruntun di tahun 1978, 1979, 1980. Pada waktu itu, Kenny memperkenalkan gaya balap yang baru yaitu lutut yang menyentuh tanah.

Sedangkan Marc Marquez mengenalkan gaya balap yang lebih ekstrim. Tidak hanya lutut yang menyentuh tanah, tetapi sikut juga. Dengan gaya balap ini ia bertujuan untuk mecapai limit kecepatan yang ia inginkan saat berada di sirkuit.

Sama seperti Kenny, Marquez adalah pembalap kedua yang bisa langsung meraih juara saat debut pertamanya, MotoGP 2013. Ia dinilai menjadi pembalap yang hebat karena bisa memakai dua jenis ban, Michelin atau Bridgestone.

Andrea Dovizioso pun pada tiga musim terakhir telah menjadi pesaing yang kuat dan serius untuk Marquez. Dovizioso yang jadi pengintai Marc Marquez meskipun ia kalah pada musim MotoGP tahun lalu, 2019.

Pembalap yang membawa nama Ducati, Danillo Petrucci menilai Marc Marquez yang menggantikan gaya balap di MotoGP kali ini. Gayanya yang sikut menyentuh tanah tidak bisa ditiru oleh pembalap lain sampai saat ini.

“Marquez selalu membalap hingga batas. Saya merasa bangga karena tidak saja bersaing dengan dia tapi Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, Casey Stoner, dan Dani Pedrosa,” ujarnya.

“Terkadang, saya bisa mengalahkan mereka. Tapi saya merasa mereka para juara. Dengan Marquez, kami tak begitu paham dengan gaya balapnya karena dia sudah mengubah sebuah era di MotoGP,” tutur Petrucci.

SUMBER: Liputan6

Olahraga

Argentina Akan Berlaga Dalam Pertandingan Persahabatan Melawan River Plate

Rizka Wulandari

Published

on

FOTO: Timnas Argentina

Argentina telah setuju untuk mengadakan pertandingan persahabatan melawan River Plate pada Sabtu (25/3/2023) WIB. Ini adalah pertandingan kedua Tim Tango, tapi tidak resmi, setelah melawan Panama pada hari sebelumnya di Stadion Monumental, Buenos Aires. Pertandingan ini akan diselenggarakan di stadion milik Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) secara tertutup.

Pertandingan informal ini diselenggarakan berdasarkan undangan untuk berpartisipasi dalam latihan River dan akan menjadi bagian dari perayaan nasional bagi tim juara dunia itu saat mereka bersatu kembali di tanah Argentina. Media lokal melaporkan bahwa Scaloni akan mengandalkan pemain yang tidak tampil saat melawan Panama dan Demichelis akan menggunakan pemain yang tidak tampil saat menghadapi Universidad de Chile dalam pertandingan persahabatan pada Ahad (26/3/2023).

Tim nasional Argentina juga akan menjamu Curacao pada 28 Maret di provinsi Santiago del Estero. Mereka akan menempuh perjalanan pada 27 Maret ke Paraguay untuk menerima penghargaan dari Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan, CONMEBOL, karena telah memenangkan Piala Dunia ketiga bagi Argentina di Qatar tahun lalu.

Argentina telah menyetujui untuk bertanding melawan River Plate pada Sabtu (25/3/2023) WIB. Ini adalah pertandingan kedua Tim Tango, namun tidak resmi, setelah menghadapi Panama satu hari sebelumnya di Stadion Monumental, Buenos Aires. Pertandingan ini akan diadakan di stadion milik Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) secara tertutup.

Pertandingan ini diselenggarakan berdasarkan undangan untuk berpartisipasi dalam latihan River dan akan menjadi bagian dari perayaan nasional bagi tim juara dunia itu saat mereka bersatu kembali di tanah Argentina. Media lokal melaporkan bahwa Scaloni akan menggunakan pemain yang tidak tampil saat melawan Panama dan Demichelis akan memainkan pemain yang tidak tampil saat menghadapi Universidad de Chile dalam pertandingan persahabatan pada Ahad (26/3/2023).

Tim nasional Argentina akan menjamu Curacao pada 28 Maret di provinsi Santiago del Estero. Mereka akan menempuh perjalanan pada 27 Maret ke Paraguay untuk menerima penghargaan dari Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan, CONMEBOL, karena telah memenangkan Piala Dunia ketiga bagi negara mereka di Qatar tahun lalu.

Ini merupakan kesempatan yang baik untuk kembali bersama dan berpartisipasi dalam perayaan nasional yang diberikan kepada Argentina. Pertandingan ini juga akan menjadi kesempatan bagi pemain untuk mendemonstrasikan keahlian mereka dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka layak untuk menjadi bagian dari Tim Tango.

Pertandingan ini juga akan memberi kesempatan bagi Argentina untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Curacao di Santiago del Estero dan kemudian menempuh perjalanan ke Paraguay untuk menerima penghargaan dari CONMEBOL. Pertandingan ini juga akan menjadi kesempatan bagi pemain untuk membangun rasa persaudaraan dan semangat persahabatan di antara mereka.

Dengan demikian, pertandingan antara Argentina dan River Plate pada Sabtu (25/3/2023) WIB akan menjadi momen yang berharga bagi Argentina. Ini akan menjadi kesempatan untuk memamerkan kepada dunia kekuatan Tim Tango dan memberikan kesempatan bagi pemain untuk meningkatkan performa mereka. Ini juga akan menjadi kesempatan bagi Argentina untuk menghormati pemenang Piala Dunia mereka dan menghormati juara dunia yang akan datang.

Baca juga: Scaloni Katakan Messi Bisa Tetap Bermain untuk Argentina Sesuai Keinginannya.

Lanjut membaca

Liga Eropa

Menunggu Sihir Penyerang Muda Italia Mateo Retegui

Rizka Wulandari

Published

on

FOTO: Penyerang muda Italia Mateo Retegui

Mateo Retegui menjadi topik pembicaraan di Italia menjelang pertandingan melawan Inggris dalam Kualifikasi Euro 2024. Dia dipanggil oleh Roberto Mancini untuk pertama kalinya, sekaligus menimbulkan perdebatan tentang pemilihan pemain kelahiran asing untuk tim nasional. Retegui lahir di Argentina dan menghabiskan seluruh karier sepak bolanya di negara Amerika Selatan itu. Dia pernah memperkuat Argentina di level U-19 dan U-20, namun belum pernah bermain untuk timnas senior. Dia memiliki kewarganegaraan Italia melalui nenek dari pihak ibu.

Selain menunggu kesempatan bermain membela pemenang Piala Dunia 2022, Retegui memilih untuk menerima panggilan Gli Azzurri yang tidak lolos ke kejuaraan Piala Dunia dalam dua edisi beruntun. Mancini menyatakan bahwa Retegui memiliki kualitas dan anak muda yang cerdas, dan berharap dia bisa menjadi pemain penting. Saat ini ia bermain untuk klub Argentina Tigre, dengan status pinjaman dari Boca Juniors. Dia juga merupakan pencetak gol terbanyak di liga domestik musim lalu dengan 19 gol, dan memuncaki klasemen top skor saat ini dengan enam gol dalam delapan pertandingan.

Kehadiran Retegui sebagai oase di keringnya lini depan Italia. Ciro Immobile, Giacomo Raspadori, dan Federico Chiesa mengalami cedera, sedangkan Gianluca Scamacca belum sepenuhnya fit. Untuk Inggris, ini akan menjadi laga pertama sejak kalah dari Prancis di perempat final Piala Dunia. Ini memberikan peluang bagi Harry Kane untuk menjadi pencetak gol terbanyak Inggris sepanjang masa. Dia saat ini sejajar dengan Wayne Rooney dengan 53 gol untuk negaranya. Inggris tanpa Marcus Rashford dari Manchester United setelah penyerang mengalami cedera. Ivan Toney dipanggil meski menghadapi kemungkinan skorsing karena tampaknya melanggar beberapa aturan.

Pertandingan pertama Italia melawan Inggris akan berlangsung di Stadion Diego Armando Maradona, Napoli, Jumat (24/3/2023) dini hari WIB. Pertarungan ini akan menjadi ujian bagi Retegui untuk menunjukkan kualitasnya di tim nasional Italia. Kedua tim pastinya akan berjuang keras untuk memenangkan laga ini. Italia akan berusaha untuk menebus kekalahannya dari Piala Dunia, sementara Inggris berharap dapat melanjutkan tren positifnya di laga internasional.  Tunggu dan saksikan pertandingan ini untuk melihat bagaimana perdebatan tentang pemilihan pemain kelahiran asing untuk tim nasional Italia berakhir.

Baca juga: Scaloni Katakan Messi Bisa Tetap Bermain untuk Argentina Sesuai Keinginannya.

Lanjut membaca

Olahraga

Scaloni Katakan Messi Bisa Tetap Bermain untuk Argentina Sesuai Keinginannya

Rizka Wulandari

Published

on

FOTO: Scaloni dan Messi

Lionel Scaloni menegaskan bahwa Lionel Messi akan bermain untuk Argentina selama yang ia mau. Dalam menjuarai Piala Dunia, ia juga mendapatkan Bola Emas keduanya di Piala Dunia. Messi telah menginspirasi Argentina meraih gelar juara Piala Dunia pertama mereka sejak 1986 pada 2022 lalu. Ia mengantongi tujuh gol dan tiga assist dan memainkan total 690 menit untuk akhirnya mengangkat trofi sepak bola yang paling didambakan.

Setelah kemenangan itu, banyak yang memprediksi Messi pensiun dari sepak bola internasional. Namun penyerang Paris Saint-Germain itu memilih untuk terus bermain untuk tim nasionalnya. Berbicara kepada pers menjelang pertandingan Argentina melawan Panama dan Curacao selama jeda internasional Maret, pelatih Argentina Lionel Scaloni menegaskan bahwa hanya Messi sendiri yang akan memutuskan kapan dia berhenti bermain untuk negaranya.

Kehadiran Messi telah mengokohkan warisannya sebagai pesepak bola terhebat sepanjang masa. Selain menjadi kapten Argentina ketiga yang mengangkat Piala Dunia, Messi juga merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa negaranya dan pembuat penampilan terbanyak sepanjang masa. Ia telah mencetak 90 gol dalam 151 penampilan untuk tim nasionalnya sejak melakukan debutnya pada 2005 dan telah memenangkan satu Piala Dunia, satu Copa America, satu medali emas Olimpiade, dan Piala Dunia U-20 bersama La Albiceleste hingga saat ini.

Scaloni menegaskan bahwa hanya Messi sendiri yang akan menentukan kapan dia berhenti bermain untuk tim nasional. Dia menjelaskan bahwa Messi terlihat bahagia di lapangan dan dalam seleksi. Scaloni juga berharap bahwa Messi dan semua pemain yang ada di sini keluar dan menerima cinta dari para penggemar.

Messi telah membuktikan diri sebagai pesepak bola terhebat sepanjang masa. Ia telah menghibur penggemar sepak bola dengan penampilannya yang luar biasa dan telah berhasil membawa Argentina kembali ke puncak kemenangan internasional. Dia akan terus mendapatkan dukungan dari penggemar, sampai dia memutuskan untuk berhenti bermain.

Baca juga: Kualifikasi Euro 2024: Southgate Berharap Inggris Meraih Rekor di Napoli Melawan Italia.

Lanjut membaca

TREN