Kriminal

Mario Dandy pindah ke Lapas Salemba setelah 4 hari di Rutan Cipinang

Tersangka kasus dugaan penganiayaan anak pengurus GP Ansor bernama D, Mario Dandy Satriyo dan rekannya, Shane Lukas, tidak berlama-lama tinggal di Rutan Cipinang. Baru empat hari dirinya menempati Rutan Cipinang, namun keduanya harus mejalani pemindahan. Namun, pemindahan tidak jauh-jauh, hanya ke Lapas Salemba.

Kabar pemindahan Mario Dandy dan Shane Lukas dibeberkan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Rika Aprianti. Rika menyebutkan bahwa pemindahan telah dilakukan pada hari Selasa (30/5/2023).

Tidak hanya Mario Dandy dan Shane Lukas saja yang mendapatkan pemindahan ini. Rika menjelaskan sebanyak 19 warga binaan lainnya juga ikut ditempatkan ke Lapas Salemba.

Setibanya di Lapas Salemba, Mario, Shane, dan 18 warga binaan lainnya harus menjalani proses administratif. Proses ini meliputi pemeriksaan berkas, dan pemeriksaan kesehatan.

Usai melalui proses administratif tersebut, Mario Dandy ditempatkan di Kamar Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling). Di kamar tersebut, Mario akan tinggal bersama sembilan orang lainnya.

Alasan pemindahan Mario Dandy dan Shane Lukas diklaim, tidak ada kaitannya dengan isu perlakuan istimewa yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Menurut Rika, pemindahan Mario dan Shane dengan pertimbangan deteksi dini.

Selain itu, jumlah penghuni Rutan Cipinang yang sangat padatt juga menjadi pertimbangan lain. Rika mengatakan keadaan Rutan Cipinang yang jumlah penghuninya hampir melewati batas juga menjadi pertimbangan lain. “Sangat overcrowding hampir 300 persen. Saat ini Rutan Cipinang berisi lebih dari 3.400 orang,” jelas Rika.

Karenanya, rencananya pihaknya akan memindahkan warga binaan Rutan Cipinang secara bertahap. Penghuni akan dipindahkan ke Lapas di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). “Penerapan aturan dan pemberian hak diberlakukan sama, tidak ada yang diistimewakan,” tegas Rika.

Seperti diberitakan sebelumnya, kabar perlakuan istimewa terhadap Mario Dandy sempat menghebohkan media sosial. Kabar tersebut diungkap akun Twitter dengan nama @logikapolitikid.

Dalam kicauan yang telah dihapus tersebut, disebutkan Mario Dandy dan Shane Langsung masuk ke Blok Tipikor Rutan Cipinang. Mereka tidak melewati Blok Penampungan. Alhasil, keduanya sudahi lolos dari kekejaman dan perlakuan tidak manusiawi.

Bukan hanya itu, Mario Dandy juga dikabarkan bisa melakukan video call dengan bebas dan makan di kantin pada saat malam hari. Beberapa warga menanyakan keistimewaan tersebut. Sebab, mereka menyebutkan kebebasan video call hanya bisa dilakukan pada siang hari.

Namun dengan tegas Rika membantah kabar simpang siur ini. Rika menyebutkan bahwa Mario Dandy tidak diperlakukan istimewa. Sebab, saat ini tersangka kasus penganiayaan anak pengurus GP Ansor ini sedang menjalani proses pemeriksaan khusus.

Menurut Rika, Mario belum bisa mendapatkan fasilitas video call. Ia mengungkapkan bahwa Mario harus menunggu masa pengenalan lingkungan berakhir agar fasilitas video call bisa dialakuan. “Mario Dandy sampai dengan selesai masa pengenalan lingkungan (mapenaling) 14 hari belum diberikan fasilitas tersebut (video call),” kata Rika.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.