Menko Polhukam Mahfud Md angkat bicara mengenai isu kudeta partai Demokrat yang disampaikan oleh Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau lebih dikenal dengan panggilan AHY.
Pasalnya, namanya dikaitkan oleh salah satu kader Demokrat, Rachland Nashidik, melalui akun Twitter pribadinya.
Mahfud menjelaskan bahwa ia tidak bicara dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengenai kudeta Demokrat apalagi ikut merestui. Ia menyampaikan hal ini pada akun Twitter pribadinya.
Ia kemudian melanjutkan cuitannya dengan mengatakan bahwa di era demokrasi seperti ini, sangat sulit untuk melakukan kudeta apalagi pada Partai Demokrat. Bahkan, ia meminta agar internal Partai Demokrat untuk solid.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah tudingan soal pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat dari AHY. Menurut Moeldoko, kudeta biasanya dilakukan oleh orang dalam partai.
“Kalau istilahnya kudeta ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar,” ujar Moeldoko dalam konferensi pers yang dilaksanakan virtual, Senin (01/02/2021).
Ia menduga bahwa tudingan yang disampaikan oleh AHY bermullai dari foto-foto dirinya bersama para tamu. Moeldoko mengaku bahwa ia memang sering menerima tamu ke rumahnya.
“Beberapa kali memang banyak tamu yang berdatangan dan saya orang yang terbuka. Saya mantan Panglima TNI, tapi saya tidak memberi batas dengan siapapun. Apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam, siapapun,” jelasnya.
“Secara bergelombang mereka datang berbondong-bondong ya kita terima. Konteksnya apa saya juga gak ngerti,” lanjut Kepala Staf Kepresidenan tersebut.
Meskipun begitu, Moeldoko menyebutkan bahwa ia tidak pernah membahas upaya pengambil alihan kekuaasan Partai Demokrat. Hanya saja, mereka memang sempat bercerita soal situasi yang terjadi di partai itu.
“Saya sih sebetulnya prihatin melihat situasi ini, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat,” kata Moeldoko.
Baca Juga: