Mabes Polri Kirim Tim Asistensi Terkait Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah mengirimkan tim asistensi untuk mengusut kasus tewasnya ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), yang bernama Brigadir Setyo Herlambang. Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, tim asistensi dari Bareskrim Polri sudah diberangkatkan pada tanggal 26 September 2023. Tim tersebut terdiri dari penyidik, tim laboratorium forensik (labfor), dan tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System).
Pengiriman tim asistensi ini bertujuan untuk membantu Polda Kaltara dalam mengungkap secara detail peristiwa yang menimpa Brigadir Setyo Herlambang. Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri juga sudah lebih dulu mengirimkan tim asistensi ke Kaltara. Sandi menegaskan bahwa pengusutan kasus ini akan ditangani oleh Polda Kaltara dan tim asistensi dari Mabes Polri. Tujuan utamanya adalah agar proses pengusutan ini dapat dilakukan dengan lebih terbuka dan transparan.
Brigadir Setyo Herlambang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, yang berada di rumah dinas Kapolda Kaltara pada tanggal 22 September 2023 sekitar pukul 13.00 WIT. Polisi menduga bahwa kematian tersebut disebabkan oleh kelalaian saat membersihkan senjata api jenis HS-9.
Menanggapi kasus ini, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, menyarankan agar Mabes Polri mengambil alih penanganan kasus ini untuk menghindari konflik kepentingan yang mungkin terjadi dalam pengusutan yang dilakukan oleh Polda Kaltara. Dia juga menyarankan agar Polri melibatkan pihak eksternal, seperti keluarga korban dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), dalam proses pengusutan kasus ini. Jika ada kejanggalan yang dirasakan keluarga korban, pelibatan lembaga independen seperti Komnas HAM juga bisa dilakukan.
Kepolisian harus menggunakan pendekatan Scientific Crime Investigation dalam pengusutan kasus ini. Dengan cara ini, bukti ilmiah yang ada dapat digunakan untuk memahami kejadian secara lebih menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa penyelidikan dan penyidikan kasus ini dilakukan secara objektif dan akurat.
Semoga kehadiran tim asistensi dari Bareskrim Polri dapat membantu Polda Kaltara dalam mengusut dan memecahkan kasus ini. Kepolisian harus memberikan transparansi dalam proses pengusutan ini agar publik dapat memiliki keyakinan bahwa kasus tersebut akan ditangani dengan serius.