Politik

Litbang Kompas Survei: Prediksi Ganjar Pranowo Kehilangan Dukungan dari Swing Voters

Survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas mengungkapkan adanya potensi penurunan dukungan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang merupakan salah satu kandidat kontestan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Hal ini diketahui setelah Ganjar mengekspresikan penolakan terhadap rencana kedatangan tim nasional sepak bola U-20 Israel ke Indonesia.

Beberapa masyarakat menilai penolakan ini sebagai sikap yang tidak sepenuhnya mendukung perdamaian global, dan dapat mempengaruhi para pemilih yang sebagian dikategorikan sebagai pemilih tidak loyal atau swing voter. Diketahui, sebelum adanya pernyataan penolakan, potensi dukungan pemilih terhadap Ganjar diperkirakan berada pada rentang 25,3 hingga 37 persen.

Menurut survei Litbang Kompas yang dilakukan pada akhir Januari hingga awal Februari 2023 lalu, dukungan yang diperoleh Ganjar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pendukung yang bersifat loyal (strong voter) dan pendukung yang mudah berpindah (swing voter). Diperkirakan, strong voter yang mendukung Ganjar sebesar 13,9 hingga 18,2 persen, sedangkan swing voter berjumlah 11,4 hingga 18,8 persen.

Swing voter merupakan golongan pemilih yang mudah berubah dukungannya ke kandidat lain jika merasa tidak mendapat kepuasan dari kandidat yang mereka pilih. Dalam hal ini, pendukung Ganjar yang termasuk golongan swing voter ini berpotensi mengalihkan dukungan kepada kandidat calon presiden lainnya, seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Seiring dengan penurunan dukungan dari swing voter, dukungan kepada Ganjar diperkirakan hanya akan menyisakan para strong voter yang tetap setia mendukung pencapresannya. Namun apabila Ganjar hanya mengandalkan para pendukung loyal ini, diperkirakan akan sulit baginya berada di jajaran papan atas pencapresan.

Terkait penurunan dukungan tersebut, potensi tergerusnya suara para swing voter Ganjar akan diikuti pula oleh peningkatan dukungan terhadap para pesaing terdekatnya, seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Prabowo Subianto tampaknya menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan limpahan dukungan dari para pemilih.

Dari 11,8 hingga 18,8 persen pendukung Ganjar yang berpotensi beralih dukungan, terbesar terlimpahkan pada Prabowo, yang mendapat 5,9 hingga 9,2 persen. Selain pada Prabowo, limpahan dukungan juga terjadi pada Anies Baswedan. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas ini, tercatat 3,1 hingga 6,3 persen reponden pemilih Ganjar berencana akan mengalihkan dukungan kepada Anies.

Adapun sisanya, 2,4 hingga 3,3 persen pemilih Ganjar belum tahu kepada siapa dukungan akan diberikan. Dikarenakan adanya ketidakpastian ini, maka para kandidat harus melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan mempertahankan dukungan dari para pemilih, terutama untuk swing voter.

Pemilihan Presiden 2024 dapat dipastikan akan menjadi kontestasi sengit antara para kandidat yang memiliki dukungan tinggi, seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Dalam rangka memenangkan Pemilu Presiden, para kandidat harus mampu menjalankan strategi politik yang tepat dan komunikasi publik yang baik agar dapat mempengaruhi dan mempengaruhi pemilih.

Dalam menjelang Pemilu Presiden 2024, akan menjadi tantangan tersendiri bagi Ganjar Pranowo untuk mempertahankan dukungan dari para pemilih, khususnya swing voter. Namun, dengan menunjukkan visi dan misi yang jelas, serta sikap yang responsif terhadap kepentingan publik, Ganjar Pranowo diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan dukungan dari masyarakat, sehingga dapat menjadi pesaing yang kuat dalam pencapresan.

Baca juga: Ketum Hasto Soal Kabar Megawati restui Ganjar jadi Capres.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.