Kunjungan Jokowi ke Jerman Menghasilkan Kesepakatan dengan Nilai Rp 27,9 Triliun

Presiden Joko Widodo baru saja mengunjungi Jerman dan berhasil menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, baik dalam hubungan antara pemerintah (G to G) maupun hubungan antara bisnis (B to B). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa sebanyak 18 kesepakatan bisnis telah terbentuk dengan nilai total mencapai Rp 27,9 triliun. Kesepakatan tersebut meliputi berbagai sektor, seperti keberlanjutan, transisi energi, investasi, inovasi start-up, dan program making Indonesia 4.0.
Selain itu, ada juga penandatanganan dua kesepakatan G to G antara pemerintah Indonesia dan Jerman. Kesepakatan pertama adalah Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Commitee, yang merupakan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi. Kesepakatan kedua adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman diwarnai pertemuan dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa. Selama kunjungan ini, Jokowi ditemani oleh sejumlah menteri, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Agenda kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman cukup padat, mulai dari menghadiri Hannover Messe 2023, melakukan pertemuan bisnis hingga menghadiri pertemuan bilateral. Penandatanganan berbagai kesepakatan ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara kedua negara. Selain itu, ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam menggandeng mitra internasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di berbagai sektor.
Dalam ajang Hannover Messe 2023, Presiden Jokowi juga bertemu dengan para pelaku industri dan menjaring potensi investor dari Jerman yang tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia. Kesepakatan yang berhasil dibidik pada kesempatan tersebut diharapkan bisa semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan di Tanah Air.
Sebagai mitra dagang, keberadaan Jerman sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan bilateral antara kedua negara terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dengan kesepakatan yang baru saja ditandatangani ini, diharapkan hubungan dagang antara Indonesia dan Jerman semakin erat dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Kanselir Jerman Olaf Scholz juga menjadi momen penting untuk membahas berbagai isu strategis yang dihadapi oleh kedua negara. Selain membahas soal kerja sama ekonomi dan investasi, kedua pemimpin juga menyampaikan komitmennya untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim dan pandemi COVID-19.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman ini membawa banyak harapan untuk Indonesia dalam meningkatkan kerja sama dengan salah satu negara adidaya di Eropa. Dalam upaya menuju ekonomi yang semakin maju, Indonesia memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai negara mitra, termasuk Jerman. Diharapkan, melalui kesepakatan yang sudah ditandatangani ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin cepat dan pembangunan di berbagai sektor semakin merata.
Baca berita terbaru lainnya di sini.