Politik

KPK Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Rp 7 M oleh Eddy Hieriej dan Asprinya

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej (EOSH) atau Eddy dijadwalkan menjalani klarifikasi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepala Bagian (Kabag) Humas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Tubagus Erif Faturahman mengungkapkan bahwa Eddy akan didampingi oleh kuasa hukumnya. Selain Eddy, dua asisten pribadi Eddy, yakni Yogi Arie Rukmana dan Yoshi Andika Mulyadi juga akan diminta klarifikasi. Mereka bertiga dijadwalkan menemui Direktur Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Tomi Murtomo di Gedung Merah Putih KPK.

KPK menyelidiki laporan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) yang menuduh bahwa Eddy menerima gratifikasi sebesar Rp 7 miliar. Uang itu diduga diberikan oleh Hermawan yang meminta konsultasi hukum kepada Eddy. Sageng terlibat sengketa dengan Zainal Abidinsyah terkait kepemilikan saham PT Citra Lampia Mandiri (CLM). Eddy disebut mengarahkan Hermawan ke asisten pribadinya, Yogi Ari Rukman (YAR) dan Yosi Andika (YAM). Hermawan kemudian mengirimkan uang Rp 4 miliar dalam dua kali transfer pada Mei 2022 ke rekening YAR. Pada Agustus, ia menemui YAR di kantornya dan menyerahkan uang Rp 3 miliar dalam pecahan dollar Amerika Serikat.

Eddy sebelumnya membantah tudingan Sugeng. Ia menyatakan bahwa ia tidak pernah menerima uang sedikit pun. Ia menyebut bahwa persoalan tersebut merupakan persoalan profesional antara asisten pribadinya dengan klien Sugeng. Eddy pun tidak menganggap laporan Sugeng ke KPK perlu dianggap serius.

Seiring dengan laporan Sugeng ke KPK, asisten pribadi Eddy pun melaporkan Sugeng ke Bareskrim Mabes Polri. Eddy selanjutnya akan menjalani klarifikasi di KPK. Ia diharapkan mampu menjelaskan tuduhan yang ditujukan kepadanya dan asisten pribadinya. Pihak KPK pun akan memverifikasi laporan IPW terkait dugaan gratifikasi yang diterima Wamenkumham. Harapannya, proses klarifikasi ini dapat menyelesaikan masalah yang menimpa Eddy dan asisten pribadinya.

Baca berita terkati: Aspri Wamenkumham: Jika Dipanggil oleh KPK, Saya Akan Datang.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.