Berita

Korban keracunan nasi kotak di Cianjur meningkat menjadi 79 orang

Keracunan Massal Terjadi di Cianjur, Banyak Korban

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat bahwa jumlah korban keracunan massal setelah menyantap nasi kotak di Kecamatan Cilaku bertambah menjadi 79 orang. Sebanyak empat orang di antaranya saat ini menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami dehidrasi akut. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Frida Layla Yahya, mengatakan bahwa sebelumnya 20 orang warga Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku telah mendapatkan pertolongan medis dari tenaga kesehatan setempat pada hari Minggu (1/10/2023) petang.

Namun, jumlah korban terus bertambah hingga hari Senin dini hari. Sebagian besar dari mereka menjalani pengobatan di rumah atau fasilitas kesehatan di Kecamatan Cilaku. Hingga Senin pagi, tercatat sekitar 79 orang yang mengalami keracunan. Frida telah menyiagakan puluhan tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan bertambahnya jumlah korban. Diketahui bahwa lebih dari 50 orang warga hadir dalam acara Maulid Nabi di Desa Ciharashas.

Pada malam hari Minggu (1/10/2023), warga yang hadir dalam acara tersebut mulai merasakan gejala seperti pusing, mual, dan muntah-muntah. Sedangkan untuk penyebab pasti keracunan tersebut masih menunggu hasil uji laboratorium di Bandung. Informasi dari korban menyatakan bahwa mereka merasakan gejala tersebut setelah menyantap nasi kotak yang diberikan setelah acara Maulid Nabi. Dalam nasi kotak tersebut terdapat nasi, telur, dan bihun sebagai lauk.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat bahwa puluhan warga mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak yang dibagikan saat kegiatan Maulid Nabi di Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku pada hari Minggu (1/10/2023). Menurut keterangan warga, korban keracunan massal ini merasakan gejala mual dan muntah setelah menyantap nasi kotak tersebut. Sebagian besar korban menyantap nasi kotak tersebut setelah sampai di rumah bersama dengan anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

“Kami mendapat nasi kotak setelah menghadiri acara Maulid Nabi. Kami menyantapnya setelah sampai di rumah, beberapa puluh menit setelah itu, saya merasakan pusing, mual, dan muntah-muntah. Hal yang sama juga dirasakan oleh tetangga kami setelah menyantap nasi kotak,” kata seorang korban bernama Ai Ayundawati (27).

Saat ini, pihak Dinas Kesehatan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab keracunan massal ini. Mereka juga sedang menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dari keracunan tersebut. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Cianjur sangat mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Mereka telah menyiagakan puluhan tenaga kesehatan untuk memberikan pertolongan dan pengobatan kepada korban keracunan.

Keracunan makanan merupakan masalah serius yang perlu segera ditangani. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan dapat berdampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam menjaga dan memastikan keamanan dan kebersihan makanan yang dikonsumsi. Harapannya, insiden keracunan massal seperti ini tidak terulang di masa mendatang.

Rizka Wulandari

Rizka Wulandari sudah terjun di dunia media selama tiga tahun terakhir. Sejak lulus kuliah, ia sudah bekerja untuk beberapa publikasi independen di Jakarta dan menulis berbagai artikel dengan tema yang beragam.