Connect with us

Kesehatan

Konsumsi teh hijau seminggu 3 kali bisa bantu cegah risiko Kardiovaskular

Daksa Tumanggor

Published

on

Pixabay

Teh adalah salah satu minuman terfavorit masyarakat Indonesia. Teh bisa ditemui dibanyak tempat dan dalam banyak bentuk yang berbeda juga dengan harga yang relatif terjangkau.

Meminum teh terbukti membuat dampak yang baik bagi kesehatan kita. Dilansir dari media Her, menurut penelitian, meminum teh juga berhubungan pada hidup yang lebih sehat dan panjang.

Manfaat ini bisa kita peroleh saat mengonsumsi teh dalam seminggu sebanyak tiga kali. Dari penelitian ini, kebiasaan kita untuk mengonsumsi teh bisa menurunkan risiko penyakit kardiovascular dan tentu meningkatkan kesehatan.

Hasil ini sudah dipublikasikan di European Journal of Preventive Cardiology. Partisipan yang ikut penelitian ii ada 100.902 orang dewasa asal China.

Partisipan-partisipan ini semua tidak memiliki riwayat jantung, kanker, maupun stroke. Lewat kuesioner yang sederhana, dapat diketahui informasi tentang partisipan terkait konsumsi teh.

Ada dua kategori kelompok pada penelitian tersebut; peminum teh rutin dengan meminum teh dalam seminggu sebanyak 3 kali atau lebih, dan kelompok yang tidak punya kebiasaan untuk meminum teh dan mengonsumsi teh kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Hasil dari kuesioner yang dilakukan selama 7,3 tahun ini terkumpul data sebagai berikut:

Dibandingkan dengan orang yang jarang meminum teh, peminum teh mempunyai risiko stroke dan serangan jantung yang lebih rendah 20%.

Mengonsumsi teh dengan sering bisa menurunkan risiko serangan jantung atau kardiovascular dan juga penyebab kematian lainnya. Ini dialami oleh peminum teh secara rutin.

Penelitian ini juga mengobservasi perilaku orang yang mengonsumsi teh, dari 14.081 partisipan terlihat perubahan perilakunya. Para partisipan diteliti selama 8,2 tahun lamanya setelah survei awal yang dilakukan.

Peminum yang rutin dan mempertahankan kebiasaannya pada kedua survei ini memiliki risiko lebih rendah terhadap stroke dan jantung sebanyak 39%. Mereka pun mengalami atas turunnya risiko penyakit jantung yang fatal dan stroke sekiranya 56%, dan turunnya risiko kematian sebanyak 29% dibanding orang yang jarang meminum teh.

“Kebiasaan konsumsi teh berhubungan dengan rendahnya risiko penyakit kardiovascular serta kematian dari segala penyebab. Efek kesehatan yang lebih baik bisa diperoleh dari teh hijau serta dari peminum teh rutin secara jangka panjang,” jelas Dr. Cinyan Wang, Chinese Academy of Medical Science di Beijing.

Dari penelitian ini, jenis teh yang dikonsumsi pun sangat berpengaruh. teh hijau adalah pilihan yang disukai partisipan dari penelitian ini.

SUMBER: Merdeka

Berita

Update COVID-19 Indonesia: 134 kasus

Daksa Tumanggor

Published

on

tirto
Per Senin (16/3), Achmad Yurianto, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes dan jubir penanganan virus corona di Indonesia memberikan pengumuman perihal kasus pasien positif COVID-19 saat ini mencapai 134 kasus.
Ia berkata penambahan ini terjadi karena hasil dari penyelidikan atas orang-orang yang terhubung dengan pasien-pasien positif lainnya dan pernah mengalami kontak langsung.
Pada hari sebelumnya, Minggu (15/3), Indonesia tercatat memiliki 117 kasus virus corona.
Angka tersebut mayoritas penduduk dari Jakarta. Dengan menyebarnya virus corona, pemerintah mengizinkan pada pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan dalam penyelidikan terhadap mereka yang terduga pernah mengalami kontak langsung dengan para pasien COVID-19 dengan tetap merahasiakan identitasnya.
Kemudian, pasien Kasus 1, 2, dan 3 dinyatakan telah sembuh dari COVID-19. Kabar ini diumumkan oleh Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan. Ketiganya telah usai dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dan dipulangkan.
Dalam pelepasan ketiga pasien tersebut, Terawan mengadakan upacara pelepasan dengan memberikan ‘oleh-oleh’ dari Jokowi berupa ramuan jamu yang disebut bisa menjaga daya tahan tubuh.
Ia pun mengingatkan pada masyarakat agar tidak perlu bertindak panik terhadap wabah tersebut karena masih bisa disembuhkan meskipun perlu waktu untuk prosesnya.
Diketahui, ketiga pasien sangat koorporatif dalam masa pemeriksaan dan perawatan selama di RSPI.
SUMBER: Antara

Lanjut membaca

Berita

8 WNI positif virus corona di Singapura

Daksa Tumanggor

Published

on

tirto
KBRI Singapura melaporkan WNI yang tercatat positif virus corona di Singapura menjadi delapan orang, per Minggu (15/3).
Ratna Lestari Harjana, Kepala Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar RI Singapura memberikan pernyataan pada siaran pers perihal pengumuman Kemenkes Singapura yang menyebut kasus COVID-19-nya yang ke 212 merupakan WNI Laki-laki usia 64 tahun.
“WNI tersebut dikonfirmasi positif COVID-19 Sabtu pagi dan kini sedang menjalani perawatan di National Center for Infectious Diseases Singapura,” jelasnya.
Sementara, kasus ke-21 Singapura yang merupakan WNI dinyatakan telah sembuh dan telah dipulangkan pada 18 Februari. WNI kasus ke 133 di Singapura adalah wanita berusia 62 tahun, dirawat di National University Hospital. Sementara, WNI kasus ke 147 di Singapura adalah laki-laki berusia 64 tahun yang kini dirawat di NCID, dan kasus ke 152 WNI berjenis kelamin laki-laki dirawat di Singapore General Hospital.
Selain itu, WNI kasus ke 170 di Singapura adalah wanita (56 tahun) yang dirawat di SGH, WNI lelaki (83 tahun) menjadi kasus ke 181 dirawat di Gleneagles Hospital. Terakhir WNI yang menjadi kasus ke 182 adalah wanita (76 tahun) yang juga di rawat di rumah sakit yang sama dengan kasus ke 181.
Dua dari delapan kasus WNI adalah kasus transmisi lokal dan enam kasus imported cases.
“Adapun dari 7 WNI yang saat ini masih dirawat di RS, enam dalam kondisi stabil dan satu dirawat di ICU,” jelasnya.
Kemudian, tidak lupa KBRI memberi imbauan pada WNI yang mengalami gejala COVID-19 agar segera memeriksakan diri sebelum melakukan sebuah perjalanan agar mencegah penularan.
Di lain sisi, kemenkes Singapura masih terus melakukan tes COVID-19 gratis pada seluruh masyarakatnya.
Untuk seluruh WNI yang ada di Singapura diingatkan oleh KBRI tentang status DORSCON Oranye masih tetap berlaku, maka tingkat waspada tinggi masih harus dimiliki, terkhusus jika menghadiri kegiatan yang terdapat banyak orang, seperti contoh tempat umum.
Dengan tetap menjaga kebersihan diri, dan mengikuti aturan dari pemerintah Singapura agar mendukung upaya pencegahan virus corona.
SUMBER: Antara

Lanjut membaca

Berita

Kematian pertama akibat COVID-19 di Denmark dan Slovenia

Daksa Tumanggor

Published

on

Pixabay
Melalui salah satu saluran TV Slovenia, melaporkan kasus kematian pertama akibat COVID-19, dikutip dari sumber rahasia.
Per Sabtu (14/3), pemerintah Slovenia mengumumkan ada sebanyak 181 kasus. Korban yang meninggal adalah pria lanjut usia yang memiliki penyakit kronis.
Dengan angka kasus virus corona yang tidak sedikit, Slovenia memberlakukan penutupan sekolah dan pemeriksaan kesehatan disekitar perbatasan Slovenia-Italia. Sementara, untuk transportasi bus dan kereta keberangkatan menuju Italia diberhentikan. Selain itu, perjalanan kargo dibatasi. Kemenlu Slovenia imbau para warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Spanyol dan Italia.
Di negara Denmark, kematian pertama dilaporkan di hari yang sama, Sabtu (14/3). Pasien tersebut meninggal di usia 81 tahun saat berada di rumah sakit di wilayah Kopenhagen.
Sebelumnya, pemerintah Denmark telah mengizinkan universitas dan sekolah untuk menutup sementara. Selain itu, Denmark juga meliburkan para pegawai dilayanan umum dan pekerjaan tertentu.
Tercatat sebanyak 827 kasus positif corona terdapat di Denmark. Untuk waktu selama sebulan, Denmark mengisolasi negaranya untuk mencegah penyebaran virus yang semakin meluas.
SUMBER: Antara

Lanjut membaca

TREN