Konflik di Sudan Terus Meningkat, KBRI Khartoum Lindungi 15 WNI ke Rumah Aman

Konflik di Sudan terus memanas dan mengkhawatirkan keamanan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara tersebut. Sebagai upaya untuk mengamankan para WNI, KBRI di Khartoum telah dievakuasi sebanyak 15 orang WNI pada Selasa, 18 April 2023. Langkah evakuasi ini juga telah dibenarkan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha.
Menurut Judha Nugraha, evakuasi dan pengamanan terhadap 15 WNI tersebut dilakukan di tengah situasi konflik dan pertempuran yang sedang terjadi di Sudan. Para WNI tersebut diangkut menggunakan kesempatan yang ada saat distribusi logistik. Kemudian, mereka dibawa ke Safe House yang berlokasi di kantor KBRI di Khartoum.
Sebagian besar WNI yang dievakuasi merupakan keluarga yang memiliki anak kecil atau bayi serta ibu hamil. Adapun untuk WNI yang belum dapat mencapai Safe House KBRI, mereka diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah masing-masing dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah demi menjaga keselamatan diri.
Sementara itu, bantuan logistik diberikan kepada sekitar 200 WNI yang terdampak konflik di Sudan. Mayoritas WNI tersebut adalah mahasiswa dan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sebelumnya, KBRI telah mendistribusikan bahan pokok kepada WNI, seperti kepada 76 mahasiswa yang ditampung di Auditorium Kampus Internasional University of Africa. Bantuan yang diberikan berupa mie instan, roti, beras, telur, teh, kopi, dan air mineral.
Adanya kelangkaan suplai logistik akibat tersendatnya distribusi barang masuk dan tutupnya banyak toko, membuat bantuan logistik yang diberikan sangat berharga bagi para WNI yang membutuhkan. Pada tanggal 16 April, KBRI juga telah mengadakan silaturahmi virtual dengan WNI yang berdomisili di Khartoum dan sekitarnya. Dalam pertemuan tersebut, KBRI menyampaikan langkah dan imbauan yang perlu dilakukan oleh WNI dalam menghadapi situasi genting akibat konflik yang terjadi di Sudan.
Berdasarkan data KBRI, terdapat sekitar 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Mayoritas WNI tersebut berdomisili di wilayah Khartoum, dengan sebagian lainnya tinggal di Wad Madani dan Port Sudan. Pemerintah Indonesia melalui KBRI terus mengupayakan perlindungan bagi para WNI yang ada di Sudan mengingat situasi yang semakin tidak kondusif.
Konflik di Sudan sendiri merupakan permasalahan yang cukup kompleks, melibatkan perebutan kekuasaan, sumber daya, dan isu etnis. Keadaan ini membuat banyak pihak, termasuk WNI yang tinggal dan bekerja di Sudan, merasa cemas akan keselamatan mereka. Namun, dengan adanya upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui KBRI, diharapkan para WNI dapat merasa aman dan terlindungi dari dampak buruk konflik yang terjadi.
Selain melakukan evakuasi dan pengamanan bagi WNI yang ada, Pemerintah Indonesia juga dituntut untuk terus mengawasi perkembangan situasi di Sudan dan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Pihak-pihak yang terlibat diharapkan dapat menemukan solusi akan konflik yang berkepanjangan, serta mencegah penyebaran konflik lebih luas lagi. Adanya perdamaian di Sudan tidak hanya akan membawa kebaikan bagi warganya, tetapi juga bagi para WNI yang ada di sana.
Baca berita terbaru lainnya di sini.