Khofifah Dorong Bank Jatim untuk Meningkatkan Kinerja melalui Transformasi Lima Pilar

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) untuk meningkatkan performa kinerja guna berkontribusi lebih banyak dalam menggenjot sektor ekonomi di wilayah tersebut. Ia meminta seluruh jajaran Bank Jatim untuk mengikuti petunjuk terkait transformasi lima pilar guna peningkatan kinerja Bank Jatim.
Kelima pilar yang dimaksud mencakup transformasi struktural, transformasi SDM atau human resource, transformasi IT, pengkinian kebijakan dan prosedur, serta aksi korporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Khofifah mengatakan bahwa transformasi struktural menjadi kunci utama agar setiap lini di Bank Jatim dapat mendukung sekaligus menggerakkan pertumbuhan yang produktif.
Menurut gubernur, transformasi SDM harus diperkuat dalam rangka mendukung transformasi struktural yang sedang berlangsung. Hal ini akan menjadikan Bank Jatim unggul dalam persaingan di sektor perbankan. Selain itu, transformasi IT sangat penting untuk diperkuat guna mencapai kematangan digital, mengingat persaingan, tantangan, dan kompetisi di dunia perbankan sangat kompleks.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan, Khofifah menekankan pentingnya pengkinian kebijakan dan prosedur, serta aksi korporasi. Seluruh kebijakan yang ada dan akan diambil seharusnya memberikan kemaslahatan dan manfaat luas bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.
Sebagai perusahaan milik Pemprov Jatim, Khofifah juga meminta Bank Jatim ikut berkontribusi dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya dengan terus mempercepat penyaluran Dana Bergulir (Dagulir) bagi UMKM. Ia berharap penyaluran kredit bisa semakin optimal dan banyak berpihak kepada para pelaku UMKM.
Berdasarkan laporan, hingga Februari 2023 jumlah Dagulir yang telah disalurkan oleh Bank Jatim mencapai Rp 509,451 miliar dengan total 12.649 debitur. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Jatim telah serius dalam memberikan dukungan bagi sektor UMKM di Jawa Timur.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengatakan bahwa selama tahun 2022 kredit Bank Jatim tumbuh signifikan, dengan pertumbuhan total kredit keseluruhan sebesar 8,06 persen (YoY). Peningkatan penyaluran kredit terjadi di seluruh segmen, seiring dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.
Busrul menjelaskan bahwa kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi, sebesar 26,24 persen (YoY) atau tercatat sebesar Rp 6,34 triliun hingga akhir tahun 2022. Portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan, sebesar 7,02 persen atau tercatat sebesar Rp 11,20 triliun.
Lebih lanjut, Busrul menyatakan bahwa capaian kredit di sektor konsumsi meningkat signifikan, tumbuh sebesar 5,11 persen atau tercatat sebesar Rp 28,65 triliun. Pertumbuhan di sektor UMKM didukung oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar, yaitu Rp 104,6 miliar selama tahun 2022. Dengan kualitas kredit yang baik, kredit sektor UMKM memiliki komposisi Non-Performing Loan (NPL) terendah yaitu sebesar 0,60 persen dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh Bank Jatim ini menunjukkan peran aktif lembaga perbankan tersebut dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, terutama dalam sektor UMKM yang telah menjadi tulang punggung ekonomi di daerah tersebut. Hal ini juga sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk memperkuat transformasi lima pilar demi peningkatan kinerja Bank Jatim.
Baca berita terbaru lainnya di sini.