BeritaKriminal

Ketika Panglima TNI Menetapkan Status Siaga Tempur untuk Menyelamatkan Pilot Susi Air yang Disandera Oleh KKB

Penyelamatan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023 hingga kini masih belum membuahkan hasil. Pemerintah dan aparat TNI-Polri mengedepankan pendekatan persuasif dalam operasi pembebasan tersebut, tetapi belum berhasil.

Dalam rangka menyelamatkan pilot Selandia Baru tersebut, pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dari Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang melaksanakan operasi diserang oleh KKB. Penyerangan itu membuat satu prajurit, Pratu Miftahul Arifin, gugur di Distrik Mugi, Nduga.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kemudian memutuskan operasi pembebasan pilot Susi Air ditingkatkan menjadi siaga tempur. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan bahwa penyerangan terjadi saat pasukan mendekati posisi di mana pilot Philips disandera. Akibatnya, Pratu Miftahul Arifin terjatuh, sementara prajurit lainnya mengalami luka dan hilang.

Dalam waktu dekat, operasi siaga tempur akan diterapkan di daerah-daerah rawan di Papua seperti Distrik Mugi. Yudo Margono menjelaskan bahwa tidak ada unsur masyarakat yang terlibat dalam operasi ini, karena penduduk setempat sudah diungsikan.

Sebenarnya, TNI selalu mengutamakan pendekatan lunak atau soft approach dalam setiap operasi militer. Namun, mengingat keadaan saat ini, pilihan untuk meningkatkan status menjadi operasi siaga tempur dianggap lebih tepat. Hal ini dilakukan karena pendekatan humanis yang selama ini diterapkan terbukti tidak efektif dalam menghadapi KKB serta fakta bahwa mereka melibatkan masyarakat saat menyerang prajurit TNI.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan pentingnya menjaga keamanan dalam setiap operasi mereka. Pihaknya tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan komunikasi yang efektif. Meskipun demikian, TNI juga harus siap untuk melindungi anggotanya dan mengambil tindakan tegas jika situasi memburuk.

Operasi siaga tempur di daerah rawan di Papua pastinya memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat setempat. Selain itu, koordinasi yang baik antara TNI dan Polri serta instansi terkait juga penting untuk memastikan keberhasilan misi ini.

Terlepas dari situasi sulit yang dihadapi saat ini, diharapkan agar upaya pembebasan pilot Susi Air dapat segera dimulai dengan sebaik-baiknya. Pemerintah dan aparat keamanan tentu memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa Philips Mark Methrtens secepatnya dan mengusut tuntas kasus penculikan ini. Dampak yang ditimbulkan oleh insiden ini bukan hanya dari segi perekonomian dan keamanan, tetapi juga menyangkut hubungan diplomatik antara Indonesia dan Selandia Baru. Oleh karena itu, langkah-langkah terbaik harus segera ditempuh.

Semoga kondisi di Papua khususnya di daerah rawan seperti Distrik Mugi bisa segera kembali normal. Hibah gugurnya prajurit TNI seperti Pratu Miftahul Arifin hingga meningkatkan status operasi menjadi siaga tempur merupakan contoh nyata dari risiko yang harus dihadapi oleh aparat keamanan dalam menjalankan tugas. Kita perlu berdoa dan mendukung penuh upaya mereka dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arief Fatkhurozi

Sejak kecil, Arief Fatkhurozi telah memiliki minat yang besar terhadap olahraga. Tak heran, ia lantas memilih karir sebagai jurnalis olahraga. Setelah meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada tahun 2011, Arief berhasil mendapatkan kesempatan magang di salah satu media olahraga nasional terkemuka. Selama lebih dari 10 tahun berkarir sebagai jurnalis olahraga, Arief telah meliput berbagai event olahraga besar seperti Piala Dunia dan SEA Games.