Kementerian KP Mengadakan Sertifikasi untuk 300 Nelayan dan Awak Kapal

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan kecakapan dan kompetensi nelayan serta awak kapal perikanan melalui program sertifikasi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan memastikan keselamatan mereka dalam menjalankan pekerjaan di laut.
Dalam rangka mendukung lima Program Ekonomi Biru yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, kegiatan sertifikasi ini diadakan untuk meningkatkan kemampuan nelayan dan awak kapal serta memastikan keberlanjutan kegiatan perikanan. Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Rudi Alek Wahyudin, mengatakan bahwa sertifikasi menjadi salah satu jaminan aktivitas nelayan serta meningkatkan keselamatan mereka di kapal.
Salah satu bentuk kegiatan sertifikasi ini adalah pelatihan bertajuk “Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN)” yang diselenggarakan di Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Tegal di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) KP Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan target pelatihan mencapai 300 nelayan dari Kabupaten Tanggamus.
Data statistik Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menunjukkan terdapat 34 kecelakaan pelayaran yang terjadi selama tahun 2021-2023. Oleh karena itu, BRSDM berkomitmen untuk mengawal aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan serta memastikan keselamatan mereka. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian nelayan secara nasional.
Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menegaskan pentingnya kegiatan sertifikasi dan pelatihan ini dalam mencerdaskan nelayan. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan hasil tangkapan nelayan, tetapi juga memberikan pelatihan mengenai keselamatan dalam menjalankan aktivitas di laut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ketua Komisi IV DPR Sudin menekankan pentingnya edukasi mengenai keselamatan dasar bagi nelayan, mengingat profesi nelayan memiliki risiko yang tinggi. Keselamatan harus menjadi prioritas utama, agar nelayan bisa kembali ke rumah dengan selamat setelah menjalankan tugas mereka di laut.
Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengapresiasi kegiatan sertifikasi dan pelatihan ini yang sangat dibutuhkan oleh nelayan di daerah pesisirnya. Tanggamus merupakan daerah dengan sekitar 5.000 kepala keluarga nelayan. Pelatihan ini diharapkan dapat mematenkan keahlian dan kecakapan nelayan di Tanggamus.
Salah satu peserta pelatihan, Nasrullah, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. Selain mendapat ilmu baru, nelayan juga bisa mempraktikkan keterampilan yang didapatkan dalam pelatihan ini untuk meningkatkan hasil tangkapan. Ia berharap bahwa kegiatan ini bisa terus berlangsung secara berkesinambungan.
Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) merupakan sertifikasi keterampilan bagi awak kapal perikanan dan nakhoda pada kapal perikanan berukuran hingga 5 gross tonnage (GT) atau kelasi yang bekerja pada kapal perikanan berukuran lebih dari 5 GT hingga 30 GT.
Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapan yang optimal dan memastikan keselamatan mereka dalam menjalankan aktivitas di laut. Selain itu, program pelatihan dan sertifikasi ini juga menjadi bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia dalam sektor kelautan dan perikanan, serta mendukung pemerintah dalam usahanya menuju visi Indonesia sebagai negara maritim yang sejahtera.
Baca berita terbaru lainnya di sini.