Berita

Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus di Indonesia Naik 5 Menjadi 7 Orang

Indonesia melaporkan adanya penambahan lima kasus Covid-19 subvarian Arcturus, yang kini total kasusnya menjadi tujuh orang. Kelima kasus baru ini berasal dari dua wilayah, yaitu Surabaya dan Jakarta, dengan semua pasien mengalami gejala yang ringan. Sebelumnya, hanya ada dua kasus yang ditemukan, salah satunya adalah dari perjalanan luar negeri ke India.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan penemuan ini dalam konferensi pers yang diadakan di gedung Adhyatma Kemenkes, Jakarta Selatan pada Senin (17/4/2023). Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan bahwa kedua kasus sebelumnya melibatkan satu orang dengan riwayat perjalanan dari India dan satu lagi adalah pasien lokal. Kedua pasien ini saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Subvarian Arcturus ini telah menyebar ke beberapa negara, dengan beberapa di antaranya melaporkan peningkatan jumlah kasus. Dari 22 negara yang melaporkan kenaikan kasus, lima terbesar adalah India, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Australia. Gejala yang paling sering dialami oleh pasien positif Arcturus meliputi batuk, demam, tidak nafsu makan, sakit di seluruh badan, dan lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan mengenai risiko penyebaran Covid-19 subvarian baru Arcturus. Subvarian ini sangat mirip dengan Kraken XBB.1.5 yang mendominasi di Amerika Serikat. Kraken dikenal sebagai varian Covid-19 yang paling mudah menular, namun mutasi tambahan pada protein lonjakan virus diperkirakan meningkatkan tingkat penularan dan menyebabkan penyakit yang lebih parah. Oleh karena itu, dan karena peningkatan kasus di beberapa negara, Arcturus dianggap sebagai varian yang harus diwaspadai.

Sejalan dengan masuknya subvarian Arcturus ke Indonesia, pemerintah didorong untuk mempercepat program vaksinasi booster. Selain itu, para epidemiolog juga memprediksi bahwa dampak dari penyebaran varian baru ini akan terlihat dalam dua hingga tiga minggu mendatang. Pasien yang terinfeksi dengan subvarian ini umumnya akan mengalami gejala yang lembut atau ringan, namun penularan yang lebih cepat tentu saja akan berdampak lebih luas.

Kasus Arcturus yang ditemukan sejauh ini, baik yang berasal dari Surabaya maupun Jakarta, rata-rata sudah sembuh meskipun cenderung mengalami gejala. Namun anggota parlemen sendiri telah mewanti-wanti untuk mengantisipasi dampak penyebaran Arcturus dalam waktu dekat, apalagi mengingat momen Lebaran yang akan meningkatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Selain itu, varian baru ini juga cukup mengkhawatirkan menyusul pelaporan kenaikan kasus di beberapa negara yang menjadi tetangga Indonesia.

Dalam menjawab peringatan ini, pemerintah perlu terus memonitor perkembangan kasus subvarian baru ini dan memastikan kepatuhan protokol kesehatan di masyarakat. Selain itu, langkah cepat untuk mengantisipasi penyebaran Arcturus juga diharapkan, salah satunya dengan mempercepat program vaksinasi booster atau peningkatan dosis ketiga.

Di tengah potensi penyebaran subvarian Arcturus, masyarakat juga diharapkan untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker. Selain itu, masyarakat juga harus bersama-sama mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 dan penyakit akibat subvarian baru ini dengan tetap disiplin menjaga kesehatan serta melaksanakan program vaksinasi yang telah ditetapkan.

Baca berita terbaru lainnya di sini.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.