Kapolri Pastikan Akan Mengawal Shalat Idul Fitri yang Mungkin Jatuh pada 2 Tanggal yang Berbeda

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri dan TNI akan berupaya sebaik mungkin untuk mengamankan dan mengawal seluruh rangkaian duta besar dari negeri kita. Kapolri juga mengatakan bahwa mereka akan mengawasi kegiatan shalat Idul Fitri meskipun keduanya akan jatuh pada tanggal 21 dan 22 April 2023.
Dalam upaya mengamankan kedua perayaan tersebut, Polri dan TNI akan mengatur kegiatan Salat Idul Fitri pada tanggal 21 dan 22 April 2023. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Kepolisian mengintruksikan masyarakat yang menggunakan kendaraan saat mudik untuk menjaga kondisi tubuh mereka, terutama bagi mereka yang sudah lelah pada perjalanan panjang. Selain itu, mereka diimbau untuk beristirahat di tempat-tempat yang telah disediakan. Selain itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk menginformasikan kepada pihak kepolisian setempat sebelum melakukan perjalanan mudik. Dengan informasi tersebut, pihak kepolisian dapat melakukan patroli untuk menjaga rumah-rumah yang ditinggalkan selama berada di kampung halaman.
Selain mengamankan rangkaian kegiatan shalat Idul Fitri, TNI dan Polri juga bertanggung jawab dalam menjaga keamanan masyarakat yang mudik. Mereka ingin memastikan bahwa masyarakat yang mudik merasa tenang dan nyaman selama perjalanan mereka, sekaligus mengawal dan mengamankan perjalanan serta memastikan rumah-rumah yang ditinggalkan tetap aman.
Dalam hal ini, Kapolri mengingatkan masyarakat agar melakukan beberapa hal dalam persiapan mudik, seperti memastikan kompor sudah dimatikan, pintu dikunci, dan rumah ditinggalkan dalam keadaan baik sebelum berangkat mudik. Hal ini penting agar selama masa mudik masyarakat merasa tenang dan dapat menikmati perayaan Lebaran dengan keluarga di kampung halaman.
Mengingat pentingnya peran Polri dan TNI dalam mengamankan perayaan Idul Fitri, dukungan dari pemerintah daerah sangat penting. Oleh karena itu, Menteri Agama mengimbau pemerintah daerah untuk memberikan izin penggunaan lapangan seperti stadion atau alun-alun untuk kegiatan shalat Idul Fitri. Hal ini untuk mengakomodir masyarakat yang ingin melaksanakan shalat Idul Fitri secara bersama-sama, namun tetap menjaga protokol kesehatan serta kenyamanan selama kegiatan berlangsung.
Polemik terkait shalat Idul Fitri yang terjadi di beberapa daerah seperti Sukabumi dan Pekalongan menjadi salah satu contoh akan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, TNI, dan Polri dalam mengamankan perayaan Idul Fitri. Pemerintah pusat melalui Kemenko Polhukam dan Kemenag turut hadir memberikan dukungan dalam penanganan polemik tersebut.
Dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, peran Polri dan TNI menjadi sangat penting, terutama pada saat perayaan Idul Fitri yang merupakan momen penting dan sakral bagi umat Islam di Indonesia. Oleh karena itu, dukungan seluruh pihak, baik dari masyarakat, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat sangat diperlukan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban selama perayaan Idul Fitri, termasuk menjaga rumah-rumah yang ditinggalkan selama mudik dan berbagai kegiatan ibadah yang menyertainya.
Baca berita terbaru lainnya di sini.