Segitiga Bermuda adalah wilayah yang berada di Samudera Atlantik dengan luas sekiranya 4 juta kilometer persegi yang membentuk segitiga antara Bermuda yakni, teritori utara wilayah Britania Raya, Puerto Rico teritori sebelah selatan dan Miami titik sebelah Barat.
Banyak peristiwa-peristiwa aneh dan terkenal yang terjadi di wilayah Segitiga Bermuda.
Dimulai dari peristiwa Penerbangan 19, pesawat yang melintas di Segitiga Bermuda yang menghilang setelah dilaporkan mengalami gejala pandangan yang aneh dan dianggap tidak masuk akal.
Kapal laut SS Cotopaxi berisikan 32 awak kapal berlayar pada 29 November 1925. Kapal tersebut berangkat dari Charleston, South Carolina, Amerika Serikat untuk ke Havana, Kuba. Saat kapal melintasi area Segitiga Bermuda, kapal kehilangan kontak. Kapal dan seluruh awak kemudian lenyap tanpa jejak.
Kemudian setelah peristiwa tersebut terjadi, masyarakat menjadikannya cerita mistis dan mitos.
Cerita-cerita terkait kapal Cotopaxi masih disebut-sebut sampai saat ini. Ada kisah di media sosial menyebutkan bahwa kapal Cotopaxi muncul di wilayah pantai Kuba dengan kondisi kosong dan utuh. Beberapa menyebut Cotopaxi adalah kapal hantu.
Lalu, fakta muncul terkait kapal SS Cotopaxi yang dikabarkan ternyata tenggelam dan 95 tahun kemudian bangkai kapal ditemukan oleh Michael Barnette, penjelajah dan peneliti dari “Shipwreck Secret”.
“Ini sangat menarik. Aku sudah menyelam kapal karam berkali-kali hingga tak terhitung, tapi penemuan kali ini sangat menakjubkan,” ujarnya, dilansir dari HuffPost.

Michael Barnett yang sedang mengukur bangkap kapal SS Cotopaxi di wilayah perairan laut Florida. Dok. Science Channel.
Upayanya tersebut sangat panjang dan sulit. Barnette dan tim mengumpulkan dokumen yang bersejarah, termasuk dokumen dari perusahaan yang mengurus asuransi kapal yang di mana ada panggilan terakhir dari Cotopaxi di 1 Desember 1925.
Dengan cara memetakan rutel kapal Cotopaxi, sinyal koordinat, dan berbagai petunjuk lain, Barnette dan tim menelusuri situs “Bear Wreck”, di pantai St. Augustine, Florida.
Di sana ditemukanlah kapal yang belum teridentifikasi. Berdasarkan bukti dan dokumen dari situs Bear Wreck, mereka menyimpulkan bahwa kapal tersebut adalah kapal SS Cotopaxi yang telah hilang selama 95 tahun.
“Ada beberapa hal yang mengkonfirmasi identitasnya (kapal Cotopaxi), seperti bentuk kapal, panjang dan berukuran broiler. Juga saya melihat kecocokan mesinnya, itu semua konsisten dengan informasi yang diketahui tentang Cotopaxi,” jelas Barnette.
Beberapa orang percaya bahwa Segitiga Bermuda memiliki daya magis yang menjadikan pesawat dan kapal yang menghilang secara misterius.
Berdasarkan pendapat Layanan Kelautan Nasional Amerika Serikat (NOAA), menduga hilangnya pesawat dan kapal di Segitiga Bermuda karena iklimnya yang ekstrem. Menurut ahli Kelautan dari Universitas of Southampton, Simon Boxall, wilayah Segitiga Bermuda berbahaya bukan karena energi supranatural. Daerah tersebut menjadi tempat bertemunya badai sehingga cuaca di Segitiga Bermuda menjadi ekstrem untuk dilewati kapal laut.
SUMBER: Kumparan