Politik

Kalkulasi Megawati Umumkan Calon Presiden: Ada Aspek Simbolik, Juni Bulan Bung Karno, Agustus Proklamasi

PDI-P telah memasuki tahap menyiapkan calon presiden (capres) untuk Pemilu Presiden 2024. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah melakukan kalkulasi berdasarkan momentum politik lewat peristiwa bersejarah. Salah satu pertimbangan yang dimiliki Megawati adalah aspek simbolik. Bulan Juni dianggap bulan Bung Karno, Agustus dianggap bulan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan September dianggap bulan pendaftaran capres-cawapres.

Hasto berpendapat bahwa tak ada seorang pun di PDI-P yang bisa memastikan momentum strategis partai selain Megawati. Demikian juga momentum strategis PDI-P dalam pengusungan capres-cawapres 2024. “Ya jadi momentum-momentum strategis itu hanya Bu Mega yang memutuskan, dan itu result dari berbagai aspek, termasuk kesiapsiagaan dari seluruh jajaran partai,” kata Hasto.

Pemilu tidak hanya berkutat soal capres dan cawapres. Di sisi lain, menurut dia, ada tahapan pemilihan legislatif (pileg) yang mana memilih calon anggota Dewan. Untuk itu, Hasto menegaskan bahwa PDI-P juga melakukan kalkulasi untuk melahirkan calon anggota legislatif (caleg). “Pemilu ini kan bukan hanya bicara capres cawapres. Pemilu itu saksinya bagaimana anggota legislatifnya, apakah sudah dipersiapkan dengan baik, kemudian tim kampanyenya bagaimana, visi misinya,” ujar Hasto.

Saat ini, PDI-P belum memutuskan calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2024. Sejauh ini, ada dua kader PDI-P yang dianggap berpotensi jadi capres, yaitu Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Megawati telah menegaskan bahwa terkait pengumuman capres adalah urusannya. Hal ini disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di acara hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDI-P 10 Januari lalu.

PDI-P harus mempersiapkan berbagai hal agar dapat mengusung capres yang tepat. Pemilihan calon anggota legislatif (caleg) merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Selain itu, tim kampanyenya juga harus dipersiapkan dengan baik, begitu juga visi misi capres yang akan diusung.

PDI-P kemudian harus menentukan momentum strategis yang tepat untuk mengumumkan calon presiden (capres) yang akan diusung. Hal ini adalah urusan Megawati. Peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Juni, Agustus, maupun September menjadi pertimbangan dalam menentukan momentum strategis tersebut.

Sampai saat ini, Megawati belum juga mengumumkan capres yang akan diusung. Momentum strategis yang tepat akan ditentukan oleh Megawati sendiri. Dengan demikian, PDI-P harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mengusung capres terbaik di Pemilihan Presiden 2024.

Baca berita terkait: Jokowi dan Megawati Membahas Pilpres dan Tah.

Arya Pratama

Arya Pratama adalah seorang jurnalis senior yang fokus pada berita politik. Ia telah bekerja untuk beberapa media terkemuka di Indonesia. Selama kariernya, Arya telah meliput berbagai peristiwa penting di dunia politik Indonesia, termasuk pemilihan umum, sidang parlemen, serta peristiwa-peristiwa penting di tingkat nasional dan internasional.