Jumlah Sampah di DKI Jakarta Menurun Selama Lebaran karena Banyak Warga yang Mudik

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan bahwa tren jumlah sampah yang diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, mengalami penurunan saat Idul Fitri. Hal ini seiring dengan sebagian besar warga Jakarta yang mudik untuk merayakan Lebaran. Namun, seiring berakhirnya libur Lebaran, jumlah sampah diperkirakan akan kembali meningkat.
Sebelum Lebaran, DLH DKI Jakarta telah menginstruksikan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan dan pengemudi truk sampah untuk mengosongkan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta. Tujuan pengosongan TPS ini adalah agar TPST Bantargebang dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur Lebaran. Selain itu, kondisi lingkungan di sekitar TPS menjadi lebih nyaman dan tidak berbau menyengat, serta mengurangi angka perkembangan lalat dan penyakit lainnya.
Menurut Asep Kuswanto, jumlah sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang meningkat pada H-4 hingga H-1 Lebaran. Namun, saat memasuki hari H dan H+1 Lebaran, jumlah sampah yang diangkut menurun, mengingat banyak warga Jakarta yang mudik ke kampung halaman mereka. Mengikuti berakhirnya libur Lebaran, jumlah sampah kemudian kembali meningkat, terutama pada H+7, H+8, dan H+9, yang merupakan puncak tonase penanganan sampah tahun ini.
Dalam mengimbangi lonjakan jumlah sampah pada masa pasca-Lebaran, DLH DKI Jakarta telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, seperti pengerahan petugas yang lebih optimal. Asep Kuswanto mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memiliki pengalaman dalam mengantisipasi peningkatan jumlah sampah paska Lebaran.
Dia juga mengatakan bahwa pada tahun ini, status mudik warga Jakarta sudah kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Selama pandemi, pemerintah memberlakukan kebijakan untuk tidak mudik guna memutus mata rantai penyebaran virus. Hal ini berdampak pada volume sampah yang dihasilkan oleh warga Jakarta saat Lebaran. Seiring berkurangnya jumlah warga Jakarta yang tinggal di rumah selama liburan, volume sampah yang dihasilkan pun turut berkurang.
Namun, Asep mengingatkan bahwa peningkatan tonase sampah yang dihasilkan warga Jakarta paska Lebaran tahun ini masih dalam batas yang wajar. Diharapkan, setelah masa puncak penanganan sampah berlalu, tonase sampah yang dihasilkan warga Jakarta kembali ke angka rata-rata normal.
Dalam mengatasi masalah sampah, DLH DKI Jakarta terus melakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik, seperti melakukan pengurangan, pemilahan, dan pengalihan sampah dari sumbernya. Selain itu, pemerintah juga melakukan inovasi pengelolaan sampah, seperti pembangunan infrastruktur pengolahan sampah ramah lingkungan dan pengembangan program daur ulang sampah.
Sebagai upaya menjaga lingkungan tetap sehat selama Lebaran, DLH DKI Jakarta menghimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang bisa menambah volume sampah di TPS. Selain itu, warga diminta untuk selalu membuang sampah pada tempatnya saat merayakan Lebaran, baik di rumah maupun di tempat umum.
Baca berita terbaru lainnya di sini.