Jokowi dan Mardiono Temui Fakta Menarik saat Periksa Ketersediaan Pangan di Pasar

Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhamad Mardiono, bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN, Erick Thohir, melakukan pengecekan ketersediaan pangan di pasar tradisional menjelang Idul Fitri. Mereka mengunjungi Pasar Tugu Palsigunung yang terletak di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, dan Pasar Minggu di Jakarta Selatan.
Tujuan dari pengecekan tersebut adalah untuk memastikan ketersediaan pangan jelang Idul Fitri dan memastikan harga tetap stabil di pasar. Dari hasil pengecekan yang dilakukan, Muhamad Mardiono mengatakan bahwa ketersediaan pangan jelang Idul Fitri dalam kondisi baik dan harga yang stabil. Hal ini dikarenakan pasokan pangan yang mencukupi dan baik hingga saat ini.
Presiden Joko Widodo pun menegaskan bahwa ketersediaan pangan yang baik ini merupakan hasil dari kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga memerintahkan Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar dengan tujuan mengendalikan harga beras di Pasar Pal Tugu, Depok.
Selain mengecek ketersediaan pangan, Presiden Jokowi juga meninjau harga bahan-bahan pokok di pasar tersebut pada hari-hari terakhir menjelang akhir Ramadhan dan Lebaran 2023. Dari hasil peninjauan tersebut, Presiden Jokowi menemukan beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga, seperti bawang merah, telur, bawang putih, dan daging ayam.
Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan selama periode puasa dan Idul Fitri, pemerintah telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya adalah menjaga ketersediaan stok pangan pokok, mengawasi distribusi pangan, dan mengendalikan harga pangan.
Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Perum Bulog untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19. Langkah-langkah yang diambil meliputi pengawasan pasar, penjaminan ketersediaan stok pangan, dan program bantuan pangan bagi masyarakat terdampak pandemi.
Secara umum, pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan, keberagaman, dan kualitas pangan yang baik bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional adalah melalui peningkatan produktivitas bahan pangan pokok, pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan, dan pengembangan kebijakan yang mendukung sektor pertanian.
Dalam rangka menghadapi tantangan ketahanan pangan, pemerintah juga menggencarkan program ketahanan pangan berbasis keluarga yang melibatkan peran serta masyarakat di dalam menghadapi ancaman pangan. Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan dan mendorong masyarakat untuk lebih berperan dalam menjaga ketersediaan pangan.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong kerjasama regional dan internasional dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Kerjasama ini meliputi pertukaran informasi mengenai perkembangan pangan global, pengembangan teknologi pangan, serta dukungan terhadap perluasan akses pasar bagi produk pertanian Indonesia.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, diharapkan ketersediaan pangan dan stabilitas harga mampu terjaga, khususnya selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini tentu menjadi harapan masyarakat Indonesia yang merayakan hari raya, agar dapat melaksanakan ibadah dan merayakan Idul Fitri dengan khusyuk dan khidmat tanpa harus khawatir mengenai ketersediaan dan harga pangan.
Baca berita terbaru lainnya di sini.